Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Olahan Mangrove untuk Oleh-oleh...

Kompas.com - 02/09/2018, 09:57 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi


MANADO, KOMPAS.com - Indonesia merupakan pemilik ekosistem mangrove terbesar se Asia Tenggara. Wisatawan, LSM ataupun peneliti banyak berkunjung untuk melihat kekayaan Indonesia yang satu ini.

Tidak sulit bagi wisatawan untuk menikmati keindahan ekosistem mangrove di pesisir, mulai Jakarta hingga kota-kota di kepulauan punya hutan mangrove dengan karakter yang berbeda-beda.

Selain bermanfaat mencegah abrasi, hutan bakau di Indonesia juga kerap dimanfaatkan sebagai wisata edukasi alam, atau ekowisata.

Baca juga: Sejuknya Wisata Mangrove di Denpasar Tak Kalah dengan Pantainya

Namun belum banyak kelompok pengelola mangrove yang mengolah tanaman mangrove menjadi produk-produk bernilai ekonomi lainnya. Padahal beberapa bagian mangrove ternyata bisa dioleh jadi sabun, kerajinan suvenir, camilan, hingga kue bolu.

"Ya harusnya sebagai habitat mangrove terbesar (di Asia Tenggara) Indonesia bisa punya produk khas dari mangrove yang terkenal di internasional," tutur Vola, Pembina Kelompok Mangrove Mantehage dari Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara saat perayaan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (29/8/2018).


Hutan mangrove di Desa Torosiaje yang dikelola masyarakat tumbuh lestari. Kawasan ini diusulkan Pemerinrah Provinsi Sebagai Kawasan Ekosistem EsensialKOMPAS.COM/ROSYID AZHAR Hutan mangrove di Desa Torosiaje yang dikelola masyarakat tumbuh lestari. Kawasan ini diusulkan Pemerinrah Provinsi Sebagai Kawasan Ekosistem Esensial
Menurutnya bakau atau mangrove jika diteliti bukan tidak mungkin semua bagiannya akan bermanfaat, mulai buah, batang, daun, obat, hingga akarnya sebagai pencegah abrasi laut.

"Kita di Bunaken sudah bisa mengolah sabun cair mangrove, kue, kacang, tepung juga ada dari mangrove," ujar Vola kepada KompasTravel.

Baca juga: Wisata Susur Mangrove Makin Asyik, Ini Buktinya...

Ia menjelaskan, untuk sabun cair jenis mangrove yang digunakan ialah soneratia alba yang memiliki lebih sedikit biji. Proses pembuatannya mulai diparut, kemudian direbus, hingga diambil sarinya untuk sabun.

Sedangkan jenis gruguera gymnorisa memiliki daging yang tak kalah tebal, dan rasa yang lebih bersahabat di lidah saat dimakan. Jenis ini jadi salah satu buah mangrove yang bisa langsung dikonsumsi, atau dijadikan kripik dan kue kering lainnya.

Sedangkan untuk membuat kue atau tepung mangrove ia merekomendasikan jenis soneratia alba yang banyak tumbuh di Indonesia.

"Jenis ini cenderung lebih kering, bisa ditepungkan dulu dan dibuat aneka kue mangrove. Setelah jadi di tambah buah-buah atau biji mangrove di atasnya, mempercantik," ujarnya.

Mau jalan-jalan gratis ke Jerman bareng 1 (satu) teman kamu? Ikuti kuis kerja sama Kompas.com dengan Scoot lewat kuis JELAJAH BERLIN. Ada 2 (dua) tiket pesawat PP ke Jerman, voucher penginapan, Berlin WelcomeCards, dan masih banyak lagi. Ikuti kuisnya di sini. Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com