YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dampak tsunami di Banten dan Lampung tanggal 22 Desember 2018 membawa dampak terhadap kunjungan wisatawan ke pantai di Gunungkidul, DI Yogyakarta pada libur Natal dan Tahun Baru 2019. Sejumlah destinasi wisata alternatif pun disiapkan.
"Wisatawan tak perlu takut berkunjung ke pantai Gunungkidul, asal mengikuti imbauan dari petugas," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Hary Sukmono saat dihubungi wartawan, Rabu (26/12/2018).
Baca juga: Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan Kunjungan 344 Ribu Wisatawan
Diakuinya dampak kunjungan wisatawan ke pantai menurun pasca-tsunami beberapa waktu lalu. Sepinya wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Kabupaten Gunungkidul dipengaruhi oleh dua faktor.
Kedua faktor itu menyangkut kondisi alam. Pertama, karena tsunami di Banten. Akibatnya wisatawan takut ke pantai. Kedua karena cuaca tidak mendukung untuk bermain di pantai karena beberapa hari ini hujan deras dengan waktu yang lama.
Baca juga: Menyusuri Geoforest Watu Payung Turunan, Permata dari Gunungkidul
Menurut Hary, pihaknya menyiapkan beberapa lokasi wisata non-pantai dan optimis target kunjungan 344.000 pengunjung tercapai "Di sini banyak wisata alternatif non-pantai," katanya.
Adapun wisata non-pantai, Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) IV, V dan VI sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Gunungkidul Nomor 3 Tahun 2014 dapat menjadi tujuan liburan akhir tahun ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, KSP IV memiliki daya tarik wisata alam berupa pegunungan dan air terjun dengan pendukung wisata pendidikan, konservasi dan petualangan.
Adapun diantaranya Gunung Api Purba Nglanggeran (geosite), Gunung Butak, dan air terjun Banyunibo sebagai kawasan wisata alam berbasis wisata pendidikan, keluarga dan petualangan.
KSP V terdiri dari kawasan wisata yang didominasi goa dengan daya tarik unggulan berupa bentang alam karst. Adapun tempat wisata tersebut meliputi Goa Pari, Goa Si Oyot, Goa Ngingrong, Goa Paesan, Goa Cokro, Goa Gremeng, Goa Nglengket.
Berikutnya Goa Seropan (Gombang-Ngeposari), Goa Bribin, Goa Jlamprong dan Goa Song Gilap sebagai kawasan wisata alam bentang alam karst, berbasis wisata pendidikan dan petualangan.
"Kemudian ada Goa Braholo sebagai kawasan wisata alam bentang alam karst berbasis wisata pendidikan dan budaya," kata Asti,
Kemudian masih di kawasan yang sama terdapat kawasan wisata yang sudah populer dan memiliki jumlah kunjungan yang lumayan banyak.
KSP VI terdiri dari kawasan wisata non-pantai dengan mengusung daya tarik unggulan yang sarat akan nilai budaya serta sejarah seperti, Petilasan Gunung Gambar dan Candi Risan, Taman Keanekaragaman Hayati Hutan Wonosari, Air Terjun Jurug, Kebun Buah Mangga Malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.