Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Akhir Tahun, Harga Tiket Pesawat Mulai Naik di Lhokseumawe

Kompas.com - 31/12/2018, 10:15 WIB
Masriadi ,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Memasuki liburan panjang akhir tahun 29 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019, harga tiket pesawat dari dan ke Bandara Sultan Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara mulai merangkak naik.

Pengamatan KompasTravel, Sabtu (29/12/2018) maskapai Garuda Indonesia rute Lhokseumawe-Medan mematok harga Rp 1.040.000. Padahal hari biasa tiket termahal hanya sekitar Rp 550.000.

Sedangkan maskapai Wings Air untuk 1 Januari 2019 mematok harga Rp 778.000 dari harga biasa sekitar Rp 500.000 rute Lhokseumawe-Medan. Kenaikan harga ini diduga karena libur panjang yang mengakibatkan terjadi peningkatan jumlah penumpang di rute tersebut.

Salah seorang agensi perjalanan di Lhokseumawe, Winari, menyebutkan harga mulai normal kembali pada 3 Januari 2019. “Biasalah, karena musim liburan, jadi agak mahal,” kata Winari.

Untuk ketersediaan kursi, sambung Winari, seluruh maskapai masih tersedia. “Tapi ya itu, harganya agak mahal,” katanya.

Salah seorang warga Lhokseumawe, Muamamar, menyebutkan dirinya batal menggunakan maskapai rute Lhokseumawe-Medan atau sebaliknya. “Terlalu mahal, lebih baik naik bus saja ke Medan begitu juga sebaliknya ke Lhokseumawe. Jadi lebih murah,” ujarnya.

Dia menyebutkan liburan kali ini bertepatan dengan liburan anak sekolah, sehingga sebagian besar warga memilih berlibur ke Medan, Sumatera Utara.

Sekadar diketahui, Bandara Sultan Malikussaleh dilayani dua maskapai yaitu Wings Air dan Garuda Indonesia dengan menggunakan pesawat jenis ATR berkapasitas 70 penumpang. Bandara itu satu-satunya jalur masuk lewat udara di Aceh Utara dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com