Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal El Tio, Iblis Penguasa Dunia Bawah di Pertambangan Bolivia

Kompas.com - 23/04/2019, 13:00 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pada zaman dahulu di tambang bawah tanah paling terkenal di Bolivia, Cerro Rico, sekelompok orang menyusuri terowongan berbatu dengan harapan menemukan bijih perak yang berharga.

Pekerjaan itu sangatlah berbahaya. Diklaim rata-rata 14 nyawa melayang setiap bulannya di dalam tambang.

Dilansir dari theculturetrip, diperkirakan delapan juta budak tewas saat mengerjakan tambang ini pada era kolonial.

Baca juga: Salah Satu Misteri “Moai” di Pulau Paskah Akhirnya Terpecahkan

Standar keamanan memang terus ditingkatkan. Namun, Cerro Rico masih merupakan tempat berbahaya bagi para pekerja. Bahkan terowongan yang runtuh bisa dibilang merupakan hal biasa di tambang ini.

Ancaman terhadap pekerja bukan hanya terowongan runtuh saja. Mereka terancam menderita silikosis, penyakit pernapasan yang disebabkan karena paparan partikel debu beracun. Harapan hiup rata-rata pekerja di tambang ini hanyalah 40 tahun.

Penghormatan terhadap “Penguasa Dunia Bawah”

Untuk mengurangi risiko, para pekerja tambang kemudian memberikan penghormatan kepada El Tio. Diyakini El Tio merupakan iblis yang menguasai dunia bawah, termasuk di area tambang. Penghormatan itu diberikan agar ia tidak memakan korban jiwa lagi.

El Tio digambarkan sebagai sesosok makhluk menyeramkan yang bertanduk kambing. Para penambang meyakini jika El Tio diabaikan, ia akan marah dan memakan korban.

Ada banyak patung El Tio yang dibuat di tambang. Setiap harinya, para penambang di Cerro Rico memberikan persembahan ke patung El Tio terdekatnya.

Baca juga: Iguazu Falls, Saingan Air Terjun Niagara di Perbatasan Brazil dan Argentina

Menurut kepercayaan, para iblis tidak suka ditinggal sendirian. Biasanya para penambang duduk-duduk sembari beristirahat sambil berbagi rokok, makanan atau minuman dengan patung El Tio itu.

Ritual Tahunan

Setiap tahun, tepatnya pada tanggal 1 Agustus, sekelompok yatari (penyihir setempat) mengunjungi Cerro Rico untuk melakukan ritual pengorbanan. Diharapkan ritual pengorbanan tahunan itu bisa memenuhi tuntutan iblis penguasa dunia bawah ini.

Pekerja Tambang Cerro Rico, Bolivia dan Patung El Tio di belakangnya.Shutterstock Pekerja Tambang Cerro Rico, Bolivia dan Patung El Tio di belakangnya.
Ritual dilakukan dengan menyembelih satu atau lebih llama di luar tambang. Darah hewan itu kemudian dioleskan di pintu masuk tambang dan mesin penambang. Sementara jantung llama akan ditempatkan di kaki patung.

Baca juga: 4 Destinasi Wisata Tersembunyi di Amerika Selatan

Selama ritual tahunan ini, semua orang termasuk penambang harus meninggalkan area tambang usai dilaksanakannya upacara untuk sementara. Hal itu dimaksudkan untuk memberi waktu El Tio menyantap makanannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com