JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 2.000 tahun lalu, China menemukan kecap. Secara tradisional, kecap dibuat dengan menghancurkan kacang kedelai utuh atau biji-bijian lain menjadi pasta, dimasak, kemudian difermentasi. Cara pembuatan kecap ini lantas menyebar ke seluruh Asia, tak terkecuali Indonesia.
Uniknya setiap negara lantas punya selera dan cara tersendiri dalam mengelola kecap. Seperti di Indonesia, kecap berubah jadi manis, legit, dan beraroma khas. Inilah yang membuat kecap menjadi unik. Berikut ini adalah beberapa ciri kecap di Asia untuk mengetahui perbedaannya dengan di Indonesia:
1. Jiangyou, China
Inilah cikal bakal kecap di Asia. Terbuat dari fermentasi kacang kedelai dan garam. Kecap ini berasal dari Dinasti Han (206 SM - 220 M). Sebelum periode ini, bukan kacang kedelai yang difermentasikan sebagai penyedap, melainkan daging, ikan, atau aneka biji-bijian.
Baca juga: Zaman Belanda, Kecap Sempat Dibuat dari Kacang Hijau
Alasan Dinasti Han mengganti bahan-bahan tersebut dengan kacang kedelai karena lebih mudah ditanam dan dipanen di berbagai kondisi tanah. Nama Jiangyou dicetuskan pada Dinasti Song (960-1279).
2. Koikuchi Shoyu, Jepang
Kecap asin masuk ke Jepang diperkirakan pada abad ke 12, melalui biksu Buddha. Uniknya ketika masuk ke Jepang, kecap asin China mengalami perubahan.
Kecap asin Jepang memiliki rasa yang lebih lembut ketimbang kecap asin dari China. Kadar garamnya lebih rendah dan memiliki sedikit rasa manis jika dibanding kecap asin dari China. Di dunia barat, kecap ini disebut light soy sauce.
Baca juga: Bagaimana Cara Menyimpan Kecap Manis yang Benar?
Sehingga membuat kecap ini sangat digemari untuk menyantap hidangan seperti sushi dan sashimi. Orang jepang juga mengandalkan kecap ini untuk memasak daging, sayuran, menumis nasi, dan mie.
3. White Shoyu, Jepang
Bukan seperti namanya, kecap ini tidak benar-benar berwarna putih, hanya lebih pucat ketimbang koikuchi shoyu. Memiliki cita rasa yang lebih ringan, lebih sedikit umami, dan lebih manis, ketimbang koukuchi shoyu.
Baca juga: 5 Pabrik Kecap Tertua di Indonesia
Oleh karena rasanya sangat ringan, kecap ini lebih banyak ditambahkan selesai makanan dimasak atau pada makanan mentah seperti sushi dan sashimi.
4. Tamari, Jepang
Masih dari Jepang tamari adalah produk sampingan dari pasta miso. Beberapa produk tamari di pasaran diklaim bebas gluten. Biasanya dimanfaatkan untuk memasak daging unggas.
5. Kecap Usia Lama, Korea