Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura-pura Jadi Pengantin Melayu di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau

Kompas.com - 05/12/2019, 13:02 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

PULAU PENYENGAT, KOMPAS.COM - Wisata di Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau terbilang unik. Di sini wisatawan dapat bergaya dengan kostum pernikahan adat setempat. 

Wisata dan busana adat diakomodir oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Penyengat, Tanjung Pinang.

Saya dan rombongan yang mengunjungi Pulau Penyengat dalam rangka Familiarization Trip (Famtrip) yang diadakan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkesempatan untuk mencoba pakaian pengantin tradisional Melayu.

Jika ingin mencoba pakaian pengantin tradisional tersebut, langsung saja ke Balai Adat Pulau Penyengat. Pakaian yang disediakan bagi wisatawan ini, memang digunakan untuk acara resmi seperti upacara pernikahan.

Pakaian yang dipakai perempuan disebut dengan dengan baju Kebaya Labuh sementara untuk pria disebut Teluk Belanga. Kebaya Labuh sendiri identik dengan bentuknya yang longgar dan panjang, dengan beberapa aksen hiasan berupa selendang, bros, ikat pinggang, dan ikat kepala.

Baca juga: Sejarah Pulau Penyengat, Pulau Hadiah Pernikahan sampai Pusat Pertahanan

Dalam Kebaya Labuh, aksen hiasan yang digunakan adalah selendang yang melintang di tubuh. Perempuan juga memakai bengkung untuk ikat pinggang. Ada juga bros yang dikaitkan di tengah dada, dan terakhir adalah hiasan kepala bernama sunting.

Hiasan kepala ini ada dua macam. Sunting yang dipakai oleh saya merupakan bentuk praktis dari ikat kepala lebih tradisional bernama tanjak. Sunting hanya perlu diikat saja sementara tanjak ditata langsung pada rambut seperti halnya sanggul dalam adat Jawa.

Pakaian tradisional Melayu memang biasanya berbentuk longgar. Hal ini berkaitan dengan ciri khas masyarakat Melayu yang sangat menjunjung tinggi nilai kesopanan, dalam hal ini menutupi aurat dengan mengenakan pakaian longgar.

Baik laki-laki maupun perempuan bisa menggunakan pakaian adat yang tersedia dalam tiga warna berbeda. Ada warna merah, kuning, dan hijau. Ketiga warna ini memiliki filosofi dan makna masing-masing.

Menurut Wawan, salah satu pemandu yang membantu rombongan kami mengenakan baju adat khas Melayu, ketiga warna tersebut merepresentasikan kalangan mana yang bisa menggunakannya.

Baca juga: Masjid di Pulau Penyengat, Konon Dibangun dengan Bahan Putih Telur

“Kuning biasa dipakai oleh sultan dan permaisuri. Kalau merah artinya pemberani atau keberanian jadi dipakai oleh jenderal atau panglima. Hijau berarti kesetiaan yang biasa dipakai Datuk Tumenggung atau bendahara kerajaan,” jelas Wawan saat Kompas.com berkunjung ke Pulau Penyengat pada Selasa (26/11/2019).

Untuk ketiga warna tersebut juga dipengaruhi oleh kebudayaan asing yang dibawa oleh para pedagang. Warna hijau dipengaruhi oleh bangsa Arab dan warna kuning serta merah dipengaruhi kebudayaan bangsa China.

Balai Adat Pulau Penyengat yang jadi pusat aktivitas budaya di Pulau PenyengatSyifa Nuri Khairunnisa Balai Adat Pulau Penyengat yang jadi pusat aktivitas budaya di Pulau Penyengat

Untuk pemakaiannya sendiri Kebaya Labuh memiliki tata cara tertentu. Misalnya untuk kain bawahan, cara pengikatan harus dipertimbangkan karena merepresentasikan status pernikahan sang pemakai.

“Kalau diikat sebelah kiri untuk perempuan yang belum menikah. Kalau di kanan untuk yang sudah menikah. Sama untuk laki-laki juga berlawanan agar kalau berjalan berdampingan terlihat serasi dan menggambarkan hubungan di antara keduanya,” ujar Wawan.

Bagi para pengunjung Pulau Penyengat, jika kamu ingin mencoba berbusana tradisional pengantin Melayu bisa menyewa pakaian adat di Balai Adat Pulau Penyengat.

Dengan hanya membayar Rp 25.000 saja, kamu bisa menyewa pakaian tersebut selama 10-15 menit untuk berfoto di sekitar Balai Adat.

Kebetulan di Balai Adat juga sudah dilengkapi pelaminan serta takhta khas Kesultanan Melayu. Ada juga ruangan berbentuk replika kamar pengantin khas Melayu.

Namun jika kondisi pengunjung sedang sepi, kamu tidak diberi batas waktu untuk menyewa baju tersebut dan bisa lebih puas berfoto ria. Bagaimana, berminat untuk pura-pura jadi pengantin Melayu di Pulau Penyengat? 

Baca juga: 8 Paket Wisata Pulau Penyengat, Dari Tur Masjid Sampai Kelas Memasak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com