JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus corona yang semakin pelik dan berdampak bagi sektor pariwisata khususnya hotel, membuat para pegawai hotel mengalami masalah perekonomian.
Oleh karena itu, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani berharap pemerintah segera melakukan penanggulangan.
Salah satu penanggulangan yang diminta adalah pemberian bantuan langsung tunai atau program Kartu Pra Kerja bagi pegawai hotel yang terdampak.
"Namun bantuan tersebut sebaiknya, secara keseluruhan diberikan tunai kepada pekerja, yaitu Rp 600.000 tunai dan Rp 1 juta yang tadinya untuk pelatihan," kata Hariyadi dalam diskusi online melalui aplikasi zoom dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, ASITA dan sejumlah media, Selasa (7/4/2020).
Baca juga: 1.266 Hotel Tutup karena Corona, Ini Usulan Asosiasi untuk Pemerintah
Sejauh ini, Hariyadi telah berkomunikasi dengan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah terkait program Kartu Pra Kerja ini.
Namun, menurut Ida, desain program Kartu Pra Kerja memang dibentuk dengan mekanisme pelatihan.
"Ini kita perlu diskusi lagi, saya minta selanjutnya akan berdiskusi lagi dengan teman-teman Kemenaker untuk kira-kira bagaimana jika semuanya itu diberikan dalam bentuk tunai, bukan pelatihan," terangnya.
Baca juga: Sulitnya Kumpulkan Data untuk Atasi Krisis Pariwisata karena Corona
Hariyadi menjelaskan, bantuan tersebut saat ini dibutuhkan oleh para pegawai hotel. Sementara itu, jika bantuan dalam bentuk pelatihan, uang akan lari dan masuk ke Balai Latihan Kerja dan para trainer.
"Sementara para pegawai sangat butuhkan itu, karena perusahaan tidak bisa membayar dengan kondisi seperti ini," tambahnya.