Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rosti Kentang, Kuliner Swiss yang Membawa Kenangan Bagi Kim Jong Un

Kompas.com - 26/04/2020, 11:52 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa waktu belakangan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menjadi sorotan karena beredarnya kabar bahwa kondisinya dalam keadaan kritis usai menjalani operasi kardiovaskular.

Baca juga: Jika Kim Jong Un Meninggal dan Serangkaian Kabar Simpang Siur Lainnya

Operasi tersebut, menurut Daily NK, dijalani Kim Jong Un pada 12 April 2020. Absennya Kim Jong Un dari perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April 2020 membuat kondisi kesehatannya menjadi perhatian.

Baca juga: Intelijen Sebut Kondisi Kim Jong Un Kritis Setelah Operasi Kardiovaskular

Kim Il Sung merupakan kakek Kim Jong Un merupakan pendiri Korea Utara.

Jika kita kilas balik, pada tahun 2018, Inter-Korea Summit (Konferensi Tingkat Tinggi antar-Korea) digelar pada 27 April 2018.

Pertemuan tersebut dihadiri Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Layaknya acara-acara kenegaraan lainnya, jamuan resmi tidak lepas dari pertemuan tersebut. Ada 10 hidangan istimewa yang disajikan.

Ilustrasi roti Swiss.SHUTTERSTOCK Ilustrasi roti Swiss.

Salah satunya adalah rosti Swiss yang juga disebut roshcti yang dibuat dari kentang, dan disajikan seperti pancake. Mengapa rosti Swiss dihidangankan?

Melansir Telegraph, Kim Jong Un konon pernah menempuh pendidikan di Swiss pada 1998 – 2000. Saat itu, ia berusia sekitar 15–17 tahun.

Baca juga: Misteri di Balik Rosti Swiss yang Disantap Kim Jong Un

Kendati pihak Korea Utara hingga saat ini belum mengonfirmasi hal tersebut, tetapi hidangan rosti tampaknya dirancang untuk membawa kembali kenangan hangat hari-hari Kim Jong Un di Swiss.

Jadi apakah hidangan rosti tersebut? Rosti khas Swiss adalah hidangan yang terbuat dari kentang. Bentuknya lebar dan besar seperti pancake.

“Rosti Swiss dibuat dari bahan kentang yang diparut, lalu ada yang di-blanchedterlebih dahulu, ada juga yang langsung dipanggang menggunakan panci panas,” kata Chef Sambas Herman, yang pernah mengenyam pendidikan di Swiss.

Dengan latar belakang Chef Sambas di dunia kuliner Perancis dan Indonesia, ia sudah malang melintang di dunia food and beverage selama nyaris 20 tahun, kebanyakan bukan di Indonesia.

Baca: Apa Itu Rosti Swiss yang Dihidangkan untuk Kim Jong Un?

Dia menambahkan bahwa kentang panggang ini juga menggunakan bawang bombay dan peterseli. Ada juga yang menyukai rosti sederhana yang hanya dibumbui garam dan lada.

Tekstur rosti tidak selembut perkedel dan lebih seperti hash brown. Rosti biasa disantap dengan telur dan sosis.

“Biasa disantap pada pagi hari, untuk sarapan,” kata Sambas.

Ilustrasi roti Swiss.SHUTTERSTOCK Ilustrasi roti Swiss.

Menurut Sambas, rosti memang merupakan hidangan tradisional khas Swiss. Swiss pun menjadikan rosti sebagai salah satu kuliner nasional.

Rosti awalnya merupakan hidangan tradisional yang biasa disantap para petani di Bern. Akan tetapi, rosti menjadi populer di negara-negara yang berbatasan dengan Pegunungan Alpen seiring berjalannya waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com