KOMPAS.com - Dua orang warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terkatung-katung di Nepal selama sebulan terakhir akibat karantina wilayah (lockdown) yang diberlakukan di negeri itu.
Nepal menerapkan lockdown sejak 24 Maret 2020 dan hingga kini dua pelancong Indoneisa masih berjuang untuk bisa pulang ke Tanah Air.
Dari Nepal, Kamis (23/4/2020) menghubungi ANTARA.
Mereka berharap dapat segera mendapatkan bantuan dari berbagai pihak agar bisa segera kembali ke Tanah Air.
Adi mengaku sudah berupaya menghubungi KBRI untuk bisa difasilitasi kembali ke Tanah Air, namun hingga kini juga belum mendapatkan kabar baik dan kepastian kapan bisa kembali.
Baca juga: Cerita Turis Asing yang Terjebak di Bali karena Pandemi Global Virus Corona
Selain itu, dia juga menempuh berbagai cara agar bisa kembali ke Indonesia, termasuk upaya ikut pesawat evakuasi berbayar dari pemerintah Jepang, karena waktu itu ada penerbangan langsung dari Tokyo ke Jakarta, namun upaya tersebut tidak berhasil.
Dia berharap Pemerintah Indonesia memperhatikan nasibnya dengan menyediakan pesawat evakuasi, baik itu dari dana negara ataupun bayar sendiri.
"Semakin lama di sini, semakin banyak biaya hidup yang kami keluarkan, ditambah kondisi psikis yang terus memburuk," katanya.
Ia menceriterakan berawal pada 7 Maret 2020, Adi, Teddy, dan Fauzan warga Banjarmasin, berangkat dari Banjarmasin menuju Nepal untuk melakukan pendakian.
Awalnya, perjalanan ketiganya berjalan lancar, tidak ada permasalahan berarti. Begitu sampai di Nepal, ketiganya melakukan perjalanan ke Poon Hiil.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.