Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Imlek dan Apa Tujuan dari Perayaannya?

Kompas.com - 11/02/2021, 13:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pergantian Tahun Baru China atau Hari Raya Imlek, sebutan yang digunakan masyarakat Tionghoa Indonesia, tahun ini jatuh pada Jumat (12/2/2021).

Guru Besar Studi China Universitas Indonesia Hermina Sutami mengatakan, perayaan Imlek adalah perayaan untuk menyambut awal musim semi.

Adapun, Hari Raya Imlek berlangsung selama 15 hari dengan hari terakhir disebut Cap Go Meh atau hari penutup perayaan tahun baru.

Baca juga: Solo Imlek Festival 2021 Dibatalkan karena Covid-19

Satu hal unik terkait perayaan tersebut adalah penyebutan nama Imlek tidak berlaku di China atau warga keturunan China di negara lain.

“Kalau di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Malaysia, dan Singapura, mereka tidak kenal dengan kata Imlek. Meskipun banyak penduduk tiga negara tersebut adalah orang Hokkian dan Imlek ada bahasa Hokkian,” kata Hermina saar ditemui Kompas.com, Selasa (21/1/2020).

Terkait dengan perayaan untuk menyambut awal musim semi, Marcus A.S dalam bukunya yang berjudul “Hari-Hari Raya Tionghoa” terbitan Suara Harapan Bangsa menyebutkan, dahulu orang Tionghoa akan mengucapkan “Sin Cun Kion Hi”.

Namun sejak kemunculan beberapa filsuf, perayaan Imlek dikaitkan dengan nilai-nilai moral dan keagamaan.

Merayakan Imlek dengan sembahyang

Sejak kemunculan para filsuf, Hermina mengatakan bahwa hingga kini penyambutan perayaan Imlek juga ada persembahan yang bersifat ritual.

Penganut Tridharma, seperti Konghucu, Taoisme, dan Buddha melakukan sembahyang sembari menyajikan makanan untuk Tuhan yang disebut sebagai Thien (Tian).

Penjualan pernak-pernik Imlek di toko Guntur, Jalan Sayangan, Kawasan Pasar Tradisional 16 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan sepi pembeli karena dampak Pandemi Covid-19, Sabtu (6/2/2021).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Penjualan pernak-pernik Imlek di toko Guntur, Jalan Sayangan, Kawasan Pasar Tradisional 16 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan sepi pembeli karena dampak Pandemi Covid-19, Sabtu (6/2/2021).

Hingga kini, upacara yang bersifat ritual tersebut masih dilakukan oleh para penganut Tridharma. Namun, perayaan yang terikat dengan unsur agama sebenarnya tidak terjadi saat China pertama kali berdiri.

Baca juga: Unik, Singapura Rayakan Imlek secara Drive-Thru

“Dulu masyarakat negara RRT masih belum menganut agama apa pun. Oleh karena itu, Imlek hanya sekadar perayaan menyambut tahun baru tanggal satu di bulan satu menurut penanggalan lunar,” tutur Hermina.

Berbicara tentang perayaan Imlek yang terikat unsur agama, masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa yang sudah berpindah agama merayakan pergantian Tahun Baru China untuk bersenang-senang saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com