Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Desa Wisata Koja Doi di NTT, Tak Ada Kendaraan Bermotor

Kompas.com - 17/08/2021, 16:04 WIB
Kistin Septiyani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Desa Koja Doi terletak di kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengunjung bisa mengakses Desa ini naik perahu dengan waktu tempuh sekitar 40 menit dari Pelabuhan Nangahale.

Koja Doi menjadi salah satu desa wisata yang meraih Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Desa ini menawarkan wisata bahari, wisata alam, dan wisata budaya.

“Koja Doi itu artinya penari kecil. Koja itu artinya penari, doi artinya kecil,” kata tour guide sekaligus penduduk Desa Koja Doi bernama Chelsea dalam acara tur virtual yang diselenggarakan Atourin, Minggu (15/8/2021).

Desa Koja Doi memiliki beberapa atraksi yang bisa disaksikan, seperti situs bekas tsunami tahun 1992, jembatan batu, bukit batu purba, dan sanggar budaya. Wisatawan juga bisa menyaksikan proses pembatan kain tenun khas Desa Koja Doi.

Baca juga: Napak Tilas Rumah Fatmawati di Bengkulu, Rumah Penjahit Bendera Pusaka

“Kalau berkunjung ke sini kita bisa lihat bekas tsunami, jembtan batu, bukit batu purba, pantai mini, sanggar budaya, tenun dan lain-lain,” ujarChelsea.

Keunikan Desa Wisata Koja Doi

Berikut adalah keunikan yang ada di Desa Wisata Koja Doi, Sikka, NTT:

1. Tak ada kendaraan bermotor

Salah satu keunikan Koja Doi adalah tidak terdapat kendaraan bermotor darat. Penduduk biasanya bepergian dengan jalan kaki atau menaiki perahu dan sampan.

“Di sini tidak ada motor. Motor daratnya tidak ada di sini, kecuali motor laut, sampan, itu baru ada,” lanjut Chelsea.

2. Ada situs bekas tsunami

Wilayah Flores pernah dilanda gempa dan tsunami pada 12 Desember 1992. Bekas tsunami tersebut dapat disaksikan hingga saat ini di desa Desa Koja Doi. Pengunjung akan menjumpai fondasi bekas bangunan yang hancur diterjang bencana ini.

Ilustrasi fondasi bangunan DOK. Shutterstock/Ludhita Dwi AShutterstock/Ludhita Dwi A Ilustrasi fondasi bangunan DOK. Shutterstock/Ludhita Dwi A

“Salah satu dampak dari gempa dan tsunami tahun 1992 itu yang terparah di pulau ini, Pulau Kenari, Pulau Koja Doi,” kata Kepala Desa Koja Doi bernama Hanawi dalam acara tur virtual tersebut.

Ia melanjutkan, situs ini menjadi salah satu pengingat bagi generasi selanjutnya tentang dahsyatnya bencana tersebut.

Baca juga: Rayakan Momen 17 Agustus dengan Wisata Virtual ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi

3. Punya kesenian Tari Balumpa

Tari Balumpa merupakan tari tradisional Desa Koja Doi yang digunakan untuk menyambut tamu atau wisatawan. Tarian ini menyuguhkan perpaduan budaya Maluku dan Buton.

Ilustrasi tari Balumpa Sulawesi Tenggarapinterest.com/tomiaoceandive Ilustrasi tari Balumpa Sulawesi Tenggara

Wisatawan juga bisa belajar menari di sanggar budaya Desa Koja Doi. Sanggar tersebut dikelola masyarakat setempat yang selalu siap sedia kapan pun wisatawan datang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com