YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Wisatawan yang berencana mengunjungi kawasan wisata minat khusus di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diimbau untuk menanyakan kondisi cuaca.
Hal ini untuk mengantisipasi gagal berkunjung karena debit air yang meninggi karena sudah masuk musim hujan.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan. pihaknya sudah mendapatkan informasi mengenai cuaca ekstrem di Jawa, termasuk DIY dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: Liburan ke Gunungkidul, Coba Nikmati Segarnya Air Terjun Sri Gethuk
"Sudah disampaikan kepada pelaku wisata terkait potensi cuaca ekstrem. Selama ini, teman-teman pelaku sudah memiliki EWS (Early Warning Sistem), jadi sudah tanggap," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (4/11/2021).
Dikatakannya, pihaknya juga terus mengingatkan untuk para pelaku wisata untuk berhati-hati karena cuaca ekstrem, terutama mereka yang mengelola wisata yang berkaitan dengan air.
Beberapa tempat wisata yang berkaitan dengan air di Gunungkidul di antaranya ada Gua Pindul, Kalisuci, dan Air Terjun Sri getuk.
Baca juga: Goa Pindul Buka untuk Uji Coba, Wisatawan Boleh Datang
"Diimbau untuk mengedepankan keamanan dan kenyamanan kepada pengunjung," kata Harry
Sementara itu, Pengelola Wisata Cave Tubing Gua Kalisuci, Muslam Winarto mengatakan bahwa setiap musim penghujan pihaknya mengimbau wisatawan untuk melakukan konfirmasi kunjungan terkait cuaca. Sebab, wisata cave tubing berkaitan dengan aliran sungai.
Jika nantinya ada hujan cukup deras di hulu ataupun di kawasan kali suci sementara dihentikan dulu.
"Pengunjung bisa menanyakan dulu kondisi cuaca, bisa konfirmasi melalui telepon ataupun instagram kami," kata Muslam.
Diakuinya sejak buka uji coba, belum banyak kunjungan ke Kali Suci yang terletak di Kalurahan Pacarejo, Semanu, belum banyak dikunjungi wisatawan. Untuk tiket wisata Rp 120.000 untuk domestik, dan Rp 200.000 untuk wisatawan mancanegara.
Baca juga: Wisata Kopi Robusta Asli Gunungkidul di Kampung Ngawen
Muslam menjelaskan, pihaknya berupaya untuk melakukan promosi menggunakan digital termasuk media sosial.
"Kita berusaha mengembalikan kunjungan melalui digital," kata Muslam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.