KOMPAS.com - Pascainformasi penerapan tarif masuk berupa biaya kontribusi konservasi sebesar Rp 3,75 juta di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), beberapa wisatawan dikabarkan membatalkan kunjungannya ke kawasan tersebut.
Menanggapi hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimistis bahwa penerapan biaya konservasi yang akan dilakukan mulai Agustus 2022 tidak akan membuat kunjungan ke kawasan menjadi sepi.
Sebab, menurut dia, apabila para pemangku kepentingan bisa menyampaikan pemahaman akan pentingnya konservasi untuk mengubah pola pikir wisatawan, justru makin banyak pula yang akan berkunjung ke Labuan Bajo, NTT.
Baca juga:
"Jika kita ingin menggapai mereka dengan pemahaman-pemahaman yang tadi disampaikan, ini saya yakin akan mengubah pikiran mereka dan justru makin banyak kunjungan ke Labuan Bajo," kata Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing secara daring, Senin (11/7/2022).
View this post on Instagram
Ia berharap, pembatasan kunjungan ini dapat dipatuhi semua pihak guna membawa dampak positif bagi ekosistem dan sektor pariwisata ekonomi kreatif (parekraf) yang berkelanjutan di Labuan Bajo.
Sandiaga melanjutkan, kajian daya dukung daya tampung di TN Komodo akan menjadi dasar bagi para pemangku kepentingan untuk mengintegrasikan TN Komodo dengan destinasi wisata lain di sekitarnya.
Sebab, saat ini Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) telah diperluas untuk mencakup kawasan lain di NTT.
Baca juga: Masuk TN Komodo Rp 3,75 Juta Bakal Berlaku untuk Semua Wisatawan
"Jadi ke Labuan Bajo bisa jadi hub yang membuka peluang bagi destinasi lainnya," kata Sandiaga.
Senada, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengungkapkan, pihaknya bahkan sudah mempersiapkan lebih dari 50 destinasi di dalam kawasan Labuan Bajo, sebagai alternatif wisata.
"Dalam kawasan taman nasional pun masih banyak spot untuk wisata bahari. Kemudian juga wisata di desa wisata, ada dua di kawasan yang akan diintegrasikan dalam paket wisata yang menjadi experience baru berwisata dalam TN Komodo," kata Shana menjelaskan.
Ia menegaskan, ke depannya wisata ke TN Komodo akan menjadi wisata edukasi, yang mana wisatawan yang datang tidak hanya mendapatan keindahan saja. Namun juga belajar pentingnya konservasi dan bagaimana keajaiban dunia ini ada sampai sekarang.
Baca juga: Balai TN Komodo: Rp 3,75 Juta Bukan Tiket Masuk, tapi Biaya Konservasi
"Kita bersama Kemenparekraf juga akan memastikan wisata ke Labuan Bajo, TN Komodo semua memiliki experience yang menyenangkan sehingga tidak hanya mendapat nilai berwisatanya tapi juga memberi manfaat kepada lingkungan dan masyarakat," pungkas Shana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.