Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Optimistis Tarif Masuk Rp 3,75 Juta Tak Bikin TN Komodo Sepi

Kompas.com - 12/07/2022, 14:02 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pascainformasi penerapan tarif masuk berupa biaya kontribusi konservasi sebesar Rp 3,75 juta di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), beberapa wisatawan dikabarkan membatalkan kunjungannya ke kawasan tersebut.

Menanggapi hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimistis bahwa penerapan biaya konservasi yang akan dilakukan mulai Agustus 2022 tidak akan membuat kunjungan ke kawasan menjadi sepi.

Sebab, menurut dia, apabila para pemangku kepentingan bisa menyampaikan pemahaman akan pentingnya konservasi untuk mengubah pola pikir wisatawan, justru makin banyak pula yang akan berkunjung ke Labuan Bajo, NTT.

Baca juga:

"Jika kita ingin menggapai mereka dengan pemahaman-pemahaman yang tadi disampaikan, ini saya yakin akan mengubah pikiran mereka dan justru makin banyak kunjungan ke Labuan Bajo," kata Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing secara daring, Senin (11/7/2022).

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Ia berharap, pembatasan kunjungan ini dapat dipatuhi semua pihak guna membawa dampak positif bagi ekosistem dan sektor pariwisata ekonomi kreatif (parekraf) yang berkelanjutan di Labuan Bajo.

Labuan Bajo buka peluang wisata ke destinasi sekitarnya

Sandiaga melanjutkan, kajian daya dukung daya tampung di TN Komodo akan menjadi dasar bagi para pemangku kepentingan untuk mengintegrasikan TN Komodo dengan destinasi wisata lain di sekitarnya.

Sebab, saat ini Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) telah diperluas untuk mencakup kawasan lain di NTT.

Baca juga: Masuk TN Komodo Rp 3,75 Juta Bakal Berlaku untuk Semua Wisatawan

"Jadi ke Labuan Bajo bisa jadi hub yang membuka peluang bagi destinasi lainnya," kata Sandiaga.

Pulau Kalong di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).WIKIMEDIA COMMONS/KHOIRUL AMRI Pulau Kalong di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Senada, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengungkapkan, pihaknya bahkan sudah mempersiapkan lebih dari 50 destinasi di dalam kawasan Labuan Bajo, sebagai alternatif wisata.

"Dalam kawasan taman nasional pun masih banyak spot untuk wisata bahari. Kemudian juga wisata di desa wisata, ada dua di kawasan yang akan diintegrasikan dalam paket wisata yang menjadi experience baru berwisata dalam TN Komodo," kata Shana menjelaskan.

Ia menegaskan, ke depannya wisata ke TN Komodo akan menjadi wisata edukasi, yang mana wisatawan yang datang tidak hanya mendapatan keindahan saja. Namun juga belajar pentingnya konservasi dan bagaimana keajaiban dunia ini ada sampai sekarang.

Baca juga: Balai TN Komodo: Rp 3,75 Juta Bukan Tiket Masuk, tapi Biaya Konservasi

"Kita bersama Kemenparekraf juga akan memastikan wisata ke Labuan Bajo, TN Komodo semua memiliki experience yang menyenangkan sehingga tidak hanya mendapat nilai berwisatanya tapi juga memberi manfaat kepada lingkungan dan masyarakat," pungkas Shana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com