Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perbedaan Snorkeling dan Scuba Diving, Ketahui Sebelum Mencoba

Kompas.com - 23/10/2022, 21:01 WIB
Viona Pricilla,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua olahraga air yang cukup populer di masyarakat, terutama pelancong yang hobi ke daerah pantai dan laut adalah snorkeling dan scuba diving.

Meski sekilas sama, k eduanya memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan, mulai dari peralatannya dan jarak penyelamannya.

Namun, snorkeling dan scuba diving juga memiliki persamaan, yakni sama-sama dilakukan di laut.

Baca juga: 5 Pantai di Gunungkidul untuk Snorkeling, Airnya Masih Jernih

Beberapa alat yang digunakan pun sama, seperti kacamata, penutup kepala pakaian, sarung tangan, dan alas kaki katak.

Beda scuba diving dan snorkeling

Untuk menambah wawasan, berikut Kompas.com rangkum 5 perbedaan scuba diving dan snorkeling :

1. Jarak dan durasi penyelaman

Untuk scuba diving sendiri penyelam akan menyelam hingga ke dalam laut. Sedangkan, untuk snorkeling, peserta hanya berada di permukaan laut dengan bantuan alat pernapasan bernama snorkel.

"Kalau diving itu, dia menggunakan tabung (oksigen) dan untuk pemula itu bisa (menyelam) sampai 12 meter. Kalau udah punya sertifikat Open Water, dia bisa 18 meter," kata Pemilik Tulamben Dive & Snorkeling Wayan Suartana kepada Kompas.com, Selasa (18/10/2022).

Snorkeling di Gili MenoKOMPAS.com/ELSA CATRIANA Snorkeling di Gili Meno

Kalau snorkeling, lanjut dia, peserta tetap bisa melihat biota laut. Namun, hal itu dilakukan dari permukaan. Dengan kacamata snorkel, peserta tetap bisa menghadap bawah sambil menyelam lewat mulut. 

Kemudian, durasi penyelaman di laut untuk scuba diving rata-rata 20 menit sampai 1,5 jam, tergantung kemampuan penyelam dan oksigen dalam tabung gas.

Baca juga: Aturan Snorkeling di Karimunjawa, Jangan Pegang Biota Laut

Sedangkan untuk snorkeling, karena menggunakan sebuah snorkel, jadi durasinya tergantung pada kemampuan penyelam bernapas.

2. Scuba diving tidak pakai snorkel, tetapi tabung oksigen

Sebenarnya keduanya sama-sama menggunakan alat bantu pernapasan. Bedanya, scuba diving menggunakan tabung oksigen dan regulator.

Sedangkan untuk snorkeling, karena hanya menyelam di permukaan laut, maka alat bantu pernapasannya berupa snorkel yang digunakan mulut.

Para pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat snorkeling di kawasan Manjerite, Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Para pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat snorkeling di kawasan Manjerite, Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).

Snorkel ini berupa selang pernapasan yang menghubungkan mulut dan permukaan di atas laut atau udara lepas.

Dengan demikian, peserta snorkeling pun bisa menghadap ke bawah (muka di bawah air), tetapi masih bisa bernapas melalui mulut.

3. Peralatan yang digunakan

Alat dan perlengkapan yang digunakan juga berbeda. Bagi penyelam snorkeling hanya menggunakan kacamata, snorkel, kaki katak, dan pelampung bagi yang kesulitan mengapung.

Ilustrasi scuba diving.Juanma Clemente-Alloza/UNSPLASH.com Ilustrasi scuba diving.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com