Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Macet Parah di Sejumlah Titik Jelang Malam Tahun Baru 2023

Kompas.com - 31/12/2022, 18:31 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jelang malam pergantian tahun baru 2023, Bali kian dipadati wisatawan yang hendak berlibur di Pulau Dewata.

Imbasnya, sejumlah titik dan jalanan menuju destinasi wisata dilaporkan terjadi kemacetan parah.

Seperti disampaikan salah satu penduduk Bali bernama Hanna, kawasan yang terbilang parah meliputi Kuta, Seminyak, Canggu, Uluwatu, dan Ubud.

Baca juga:

"Sejauh yang udah kulewati, daerah Nusa Dua dan Sanur masih lumayan aman, ramai tapi nggak sampai macet. Kalau daerah Kuta, Seminyak, Canggu, Ubud, udah nggak ketolong, macet banget. Uluwatu juga macet, dari depan GWK (Garuda Wisnu Kencana) udah stuck," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (30/12/2022).

Menurut Hanna, sebagian besar pengunjung yang ada di Bali saat ini didominasi wisatawan nusantara (wisnus) yang juga bertepatan dengan momen libur sekolah.

Hal senada juga disampaikan Tiffany Febriana, sebagai warga Bali yang turut merasakan kemacetan jelang tahun baru 2023.

Mobil dan bus wisata bikin Bali macet

Menurutnya, kepadatan lalu lintas turut dipengaruhi oleh banyaknya wisnus yang membawa mobil ke Pulau Dewata tersebut.

Ditambah lagi dengan musim hujan saat ini, membuat warga Bali juga membawa mobil saat bepergian, sehingga kapasitas jalan kian penuh.

Baca juga: Trans Studio Bali: Jam Buka, Tiket Masuk, dan Aktivitas

"Kalau terkait wisatawannya sih yang padat tuh karna wisatawan lokal. Karena banyak juga yang pakai jalur darat, plat B, plat L Surabaya. Terus juga musim hujan yang mana warga lokal pakai mobil juga. Jadi kapasitas jalannya penuh mobil," tutur dia.

Selain itu, sejumlah kawasan populer tempat oleh-oleh seperti Tuban di Kuta kian sempit dipenuhi bus-bus wisata.

Ilustrasi wisatawan di Canggu, Kabupaten Badung, Bali.Dok. UNSPLASH/David Gor Ilustrasi wisatawan di Canggu, Kabupaten Badung, Bali.

"Area Kuta, Tuban, tempatnya oleh-oleh kayak Jogger gitu kan sempit jalannya, nah tapi dipenuhi bus-bus wisata yang mau lewat ataupun keluar masuk parkir. Jadinya macet banget," imbuh Tiffany.

Bila dibandingkan beberapa hari sebelumnya, tiga hari terakhir kemacetan bahkan berlangsung sampai malam hari.

"Mulai parahnya tuh di jam setelah makan siang sampai magrib, dari jam 2-6 sore. Tapi kalau tiga hari ini malam pun macet. Macetnya merayap, kalau mobil merayap gitu jalan tipis-tipis banget," ujar Tiffany.

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Bali Selain Pantai untuk Tahun Baruan

Ia juga mengimbau bagi yang saat ini sedang ada di Bali, bisa mencari jalan tikus bila melewati kawasan populer seperti area Sunset Road dan Canggu, serta mengenakan kendaraan roda dua saja

"Kalau bisa lewat jalan tikus. Ini alternatif lewat Jalan Glogor Carik atau Taman Pancing," pungkas dia.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com