Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petirtaan Jolotundo, Candi dengan Kolam Pemandian di Kaki Gunung Penanggungan

Kompas.com - 17/06/2023, 20:08 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Gunung Penanggungan di Jawa Timur memang disucikan pada zaman kerajaan masa lalu, hingga era Majapahit.

Hal ini terbukti dengan banyaknya situs kuno peninggalan kerajaan yang tersebar di lereng hingga kaki Gunung Penanggungan.

Bahkan ketika Kompas.com mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo pada Rabu-Kamis (7-8 Juni 2023), ada banyak candi yang ditemui di sepanjang jalur pendakian.

Baca juga: Candi Jolotundo, Wisata Religi Mojokerto, Airnya Bikin Awet Muda...

Candi-candi tersebut sebagian besar berbentuk punden berundak, sehingga diduga berasal dari zaman akhir Majapahit.

Selain itu, ada satu situs peninggalan lain yang berada di dekat Basecamp Pendakian Penanggungan via Jolotundo, yakni Petirtaan Jolotundo.

Petirtaan Jolotundo

Kompas.com pun menyempatkan diri untuk berkunjung ke Petirtaan Jolotundo usai turun dari Gunung Penanggungan pada Kamis (8/6/2023).

Dari Basecamp, Kompas.com naik sepeda motor untuk ke petirtaan. Saat sampai di loket, Kompas.com harus membayar Rp 10.000 per orang.

"Ini bukanya setiap hari, 24 jam," kata seorang petugas yang sedang berjaga di loket pada saat itu kepada Kompas.com.

Baca juga: Harga Tiket Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Ternyata Murah

Setelah itu, sepeda motor atau kendaraan masih bisa dikendarai sampai area parkir. Adapun tarif parkir adalah Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil.

Dari parkiran, pengunjung tinggal berjalan beberapa saat sampai lokasi petirtaan. Sesampainya di dalam, pengunjung akan langsung disambut oleh candi dengan pancuran dan beberapa kolam.

Terdapat kolam utama besar di bawah pancuran yang berisi ikan-ikan. Kolam ini bukan untuk pemandian.

Petirtaan Jolotundo di Lereng Gunung Penanggungan, Mojokerto, Jawa Timur.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Petirtaan Jolotundo di Lereng Gunung Penanggungan, Mojokerto, Jawa Timur.

Jika ingin mandi, ada bilik di masing-masing pojok kanan dan kiri. Bilik kanan adalah untuk laki-laki, dan bilik kiri untuk perempuan.

Jika ingin mandi, pengunjung tinggal masuk ke bilik sesuai jenis kelamin. Di dalam, ada pancuran dan kolam sedalam sekitar dada orang dewasa (sekitar 120 centimeter).

Pengunjung yang mandi dilarang hanya mengenakan pakaian dalam. Setidaknya bagi pengunjung laki-laki, kenakan celana selutut.

Baca juga: Pendakian Bukit Semar di Mojokerto Dibuka, Harga Tiket Rp 5.000

Larangan lain adalah memakai sabun atau bahan deterjen. Jika ingin keramas dan memakai sabun, pengunjung bisa mandi di kamar mandi.

Apabila bilik sedang ramai, pengunjung juga harus mengantre. Pengunjung yang sedang mandi dalam bilik juga tidak boleh berlama-lama saat sedang antre.

Adapun di depan petirtaan, terdapat taman dengan tempat duduk. Ada pula bebatuan candi yang berserakan di timur taman.

Kawasan Petirtaan Jolotundo di Mojokerto, Jawa Timur.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawasan Petirtaan Jolotundo di Mojokerto, Jawa Timur.

Menurut tulisan yang ada di sana, Petirtaan Jolotundo konon merupakan peninggalan Airlangga yang merupakan Raja Kerajaan Kediri.

Namun, ada pula penjelasan lain yang menyatakan bahwa Petirtaan Jolotundo dibangun tahun 977 Masehi atau 50 tahun setelah Empu Sindok memindahkan pusat kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur pada 929-947 Masehi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com