Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Tugu Yogyakarta, Pernah Runtuh akibat Gempa 

Kompas.com - 13/07/2023, 10:45 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Tugu Pal Putih, dikenal juga sebagai Tugu Yogyakarta atau Tugu Jogja, merupakan salah satu ikon Kota Yogyakarta. Ada sejumlah fakta Tugu Yogyakarta yang menarik untuk diketahui dari sejarah hingga maknanya.

Bangunan tugu berwarna putih tersebut berada di tengah persimpangan antara Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Marga Utama (dulunya Jalan Mangkubumi), Jalan Diponegoro, dan Jalan AM Sangaji.

Baca juga:

Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan sejumlah atraksi wisata, seperti Jalan Malioboro, Keraton Yogyakarta, Titik Nol Kilometer, Taman Sari, Taman Pintar, dan Pasar Beringharjo.

Fakta Tugu Yogyakarta 

Berikut sejumlah fakta Tugu Yogyakarta yang menarik untuk diketahui, seperti dihimpun Kompas.com.

1. Bukan bangunan awal 

Ternyata, tugu berwarna putih yang berdiri kokoh di tengah persimpangan jalan itu bukan bangunan awal. Pada mulanya, tugu ini merupakan Tugu Golong Gilig yang dibangun pada 1755 saat masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I. 

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), disebut Tugu Golong Gilig karena berbentuk silinder atau gilig dalam bahasa Jawa.

Sementara itu, bagian puncaknya berbentuk bulatan seperti bola atau golong dalam bahasa Jawa. Bentuk awal Tugu Yogyakarta itu merupakan simbol persatuan, kebersamaan, dan keharmonisan antara, raja, rakyat, dan Tuhan YME.

2. Sumbu filosofis 

Tugu Yogyakarta (Tugu Jogja) di Malam Hari.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Tugu Yogyakarta (Tugu Jogja) di Malam Hari.

Tugu Golong Gilig bukan sembarangan bangunan. Tugu ini berfungsi sebagai penanda atau tetenger kota dan sebagai titik pandang untuk berkonsentrasi ketika Sultan Hamengku Buwana I melakukan meditasi di Bangsal Manguntur Tangkil Keraton Yogyakarta.

Bangsal Manguntur Tangkil adalah tempat bertakhta raja yang berada di Siti Hinggil Lor Keraton Yogyakarta, yakni pelataran keraton yang tanahnya ditinggikan. Dari lokasi meditasi itu, Sultan Hamengku Buwana I dapat menyaksikan Tugu Golong Gilig

Selain itu, keberadaan Tugu Golong Gilig tidak dapat dilepaskan dari penciptaan sumbu filosofis Yogyakarta. Tugu Golong-Gilig merupakan bagian dari titik yang membentuk poros imajiner bersama dengan Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, serta laut selatan.

Baca juga:

3. Runtuh akibat gempa 

Sayangnya, bangunan Tugu Golong Gilig hanya bertahan hingga pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VI. Pada 10 Juni 1867, bangunan Tugu Golong Gilig diguncang gempa bumi hingga runtuh, seperti dikutip dari laman Kemendikbud.

Akibat musibah itu, bentuk asli Tugu Golong Gilig rusak parah.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com