Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tempat Bersejarah Dekat Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Kompas.com - 02/08/2023, 06:06 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Museum Perumusan Naskah Proklamasi ialah saksi bisu saat para pejuang bangsa merumuskan teks proklamasi jelang Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Wisatawan yang berkunjung ke museum ini bisa langsung melihat tempat yang dulu menjadi lokasi perumusan, pengetikan, dan pengesahan teks proklamasi oleh Soekarno dan Mohammad Hatta.

Baca juga:

"Ketika perumusan naskah proklamasi, para pemuda menunggu di ruang pengesahan," kata petugas Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Ides kepada Kompas.com di lokasi, Minggu (30/7/2023)

Museum ini beralamat di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Usai berkunjung ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, wisatawan juga bisa melanjutkan perjalanan dengan berkunjung ke tempat bersejarah di dekatnya.

Setidaknya ada tiga lokasi bersejarah terdekat dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi, berikut selengkapnya.

Wisata sejarah dekat Museum Perumusan Naskah Proklamasi

1. Masjid Agung Sunda Kelapa

Masjid Agung Sunda Kelapa ialah masjid pertama yang dibangun di kawasan Mentang setelah Indonesia merdeka. Lokasinya ada di Jalan Taman Sunda Kelapa Nomor 16, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Jaraknya sekitar 200 meter dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi sehingga bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar lima menit.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (6/4/2023), pembangunan masjid ini sudah dimulai sekitar tahun 1951, namun proses pembangunan sempat terhenti akibat sejumlah kendala.

Baca juga: Berkunjung ke Masjid Agung Sunda Kelapa yang Bersejarah di Menteng

Masjid Agung Sunda Kelapa, masjid bersejarah di kawasan Menteng.KOMPAS.com/ Suci Wulandari Putri Masjid Agung Sunda Kelapa, masjid bersejarah di kawasan Menteng.

Beberapa kendala yang dihadapi, antara lain peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) dan terbatasnya dana pembangunan.

Pembangunan masjid mulai direalisaikan sekitar tahun 1968, lalu diresmikan pada tahun 1971.

Keunikan dari Masjid Agung Sunda Kelapa yakni tidak memiliki kubah seperti masjid pada umumnya. Atap masjid dibuat berbentuk seperti kapal karena mengambil sejarah Jakarta sebagai kota pelabuhan.

Baca juga: Sejarah Masjid Sunda Kelapa, Masjid Tanpa Kubah di Menteng

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com