Cathay Pacific Targetkan Pemulihan Kapasitas Penumpang 70 Persen pada Akhir 2023

KOMPAS.com - Maskapai penerbangan yang berbasis di Hong Kong, Cathay Pacific mengupayakan pemulihan 70 persen kapasitas penumpang seperti dicapai sebelum pandemi Covid-19. Angka tersebut ditargetkan dapat tercapai pada akhir 2023.

Sementara pada 2024, Cathay Pacific menargetkan dapat kembali ke tingkat sebelum pandemi atau mencapai 100 persen kapasitas.

"Secara spesifik, untuk Cathay Pacific, kami sedang menargetkan mencapai 70 persen kapasitas prapandemi pada akhir 2023," ujar Country Manager Cathay Pacific Indonesia Matthew Choi di sela pembukaan Cathay Pacific Travel Fair 2023 di Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: Cathay Pacific Travel Fair 4-6 Agustus, Terbang ke Hong Kong PP mulai Rp 4,3 Juta

Matthew menambahkan, saat ini Cathay Pacific terbang ke 74 destinasi di seluruh dunia.

Angka ini masih belum pulih sepenuhnya jika dibandingkan dengan angka sebelum pandemi yang bisa mencapai 90 hingga 100 destinasi.

Kendati demikian, Cathay Pacific tetap berupaya memperluas jangkauan dengan kolaborasi bersama beberapa pihak.

Baca juga: Wisata ke Hong Kong, Perlu Berapa Hari?

Ia mengklaim, target pemulihan 70 persen kapasitas penumpang sudah on the track alias sesuai rencana.

"Dengan partner yang kami miliki di seluruh dunia, kami mencoba menjangkau bahkan lebih banyak dari 100 destinasi," tuturnya.

Optimistis terhadap pasar Indonesia

Saat ini, Cathay Pacific memiliki penerbangan dari tiga kota di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, dan Denpasar.

Matthew menyampaikan, pemulihan kapasitas penumpang di Indonesia cukup menggembirakan dan menumbuhkan optimistis terhadap pertumbuhan pasar Indonesia.

"Di Indonesia, pemulihan kami lebih dari 70 persen. Jadi kami sangat percaya diri dengan market Indonesia," ucap Matthew.

Baca juga: Hong Kong Kian Ramah Muslim, Disneyland Kini Punya Mushala

Meski begitu, ia belum bisa memastikan apakah Cathay Pacific akan membuka rute atau meningkatkan frekuensi penerbangan dari dan ke Indonesia dalam waktu dekat.

Menurutnya, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan terus dievaluasi. Termasuk salah satunya pola perjalanan sebelum dan sesudah pandemi yang sedikit berbeda.

"Saya belum bisa share (soal potensi penambahan rute dan frekuensi) hingga nanti menjadi informasi publik. Tapi kami akan terus mengevaluasinya," ucap dia.

@kompastravel Kurang lebih seperti itu ya guys gambaran pengeluaran untuk ke Banda Neira.. Kamu tinggal menyesuaikan saja dengan jumlah hari dan lain-lain. Kalau mau beli oleh-oleh, harganya bervariasi sesuai produk yak. Gambarannya, gelang kain di Rp. 35.000, gantungan kunci di Rp. 20.000, tenun khas ambon ukuran kecil Rp 85.000 Jadi, kapan nih kamu betolak ke Banda Neira? #bandaneira #bandaneiramaluku #wisatamaluku #travelbudget ? Ghibli-style nostalgic waltz - MaSssuguMusic