Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Bidik Potensi Wisata Halal dan Ramah Muslim

Kompas.com - 16/08/2023, 12:21 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Sumber JNTO

 

KOMPAS.com - Jepang terus meningkatkan keramahan dan fasilitas bagi wisatawan Muslim yang ingin berlibur ke negaranya. 

Executive Director Japan National Tourism Organization (JNTO) Tamaki Hatakenaka mengatakan, salah satu segmen yang mengalami pertumbuhan fenomenal adalah perjalanan dan pariwisata halal. 

Baca juga: 10 Kota Pariwisata Paling Kuat di Dunia 2022, Ada Paris dan Tokyo

Hal ini, kata dia, mengingat cukup banyaknya wisatawan muslim yang mematuhi aturan Islam berpotensi berkunjung ke Negeri Sakura, termasuk Indonesia. 

"Bagi Jepang, wisatawan Indonesia juga sangat penting bisa datang ke Jepang terutama yang perlu kami tekankan di sini adalah karena kami juga mengetahui Indonesia banyak penduduknya yang muslim," ujar Tamaki saat ditemui di Jakarta, Selasa (15/8/2023). 

Oleh karena itu, pihak JNTO dikatakan juga bekerjasama dengan pemerintah termasuk otoritas bandara untuk menyediakan fasilitas ibadah seperti mushola. 

"Juga tempat-tempat yang muslim friendly supaya wisatawan muslim bisa menjalankan ibadah mereka," sambungnya. 

Baca juga: Ghibli Park di Jepang Akan Buka 2 Area Baru mulai November 2023

Dikutip dari laman JNTO, Rabu (16/8/2023), ruang sholat dan masjid dapat dijumpai sebagian besar di kota-kota besar Jepang, terutama bandara basar, hotel ramah muslim, dan destinasi wisata populer. 

Tokyo, Jepang menjadi salah satu destinasin wisata populer di dunia.UNSPLASH/JEZAEL MELGOZA Tokyo, Jepang menjadi salah satu destinasin wisata populer di dunia.

Makanan halal di Jepang

Tamaki menjelaskan, sertifikasi halal layaknya milik Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Indonesia memang belum ada di restoran-restoran di Jepang.

Namun, kata dia, sejumlah restoran berusaha untuk menunjukkan bahwa makanannya tidak mengandung bahan-bahan yang haram. 

"Seperti apakah itu babi dan juga alkohol, dan untuk menunjukkannya itu diusahakan semudah mungkin dengan menggunakan logo," ujarnya.

Baca juga: Cara Mengajukan Bebas Visa Jepang 2023, Online dan Offline

Hal ini kata dia dilakukan agar selama di Jepang wisatawan muslim dapat mengetahui makanan yang bisa dan tidak bisa dimakan. 

Dikutip dari laman JNTO, secara sekilas hidangan Jepang memang terlihat halal karena nasi, hidangan laut, makanan dari tumbuhan, dan produk kedelai seperti tahu menguasai sebagian besar asupan tradisional Jepang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com