KOMPAS.com – Musim kemarau memang jadi saat yang tepat untuk melakukan aktivitas pendakian gunung.
Cuaca yang bersahabat hingga pemandangan yang terlihat jelas karena cuaca cerah, membuat banyak pendakian dilakukan pada musim kemarau.
Namun, ada satu risiko yang mengintai pendaki gunung pada musim kemarau, yakni kebakaran hutan.
Rerumputan dan padang ilalang yang kering saat musim kemarau, memang rawan menyebabkan kebakaran. Terkadang, kebakaran terjadi akibat gesekan antarranting yang menimbulkan api.
Baca juga: Tanggapi Isu Kebakaran Hutan, Sandiaga: Jangan Buang Puntung Rokok Sembarangan
Namun, ada beberapa kejadian kebakaran hutan di gunung yang disebabkan oleh aktivitas pendaki.
Guna mengurangi risiko terjadinya kebakaran hutan di gunung karena ulah pendaki, berikut ini tips dari laman resmi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Banda Aceh:
Api unggun merupakan salah satu penyebab kebakaran hutan saat musim kemarau. Bara api yang terbang tertiup angin, bisa membakar ilalang kering.
Oleh karena itu, hindari membuat api unggun. Lebih baik siapkan pakaian hangat, seperti jaket, sleeping bag, hingga tenda. Banyak gunung juga sudah melarang pendaki membuat api unggun.
Api kecil bisa menimbulkan kebakaran hutan yang besar, bahkan dari puntung rokok pendaki yang merokok.
Oleh karena itu apabila selesai merokok, padamkan api rokok lalu buang puntung rokok di trash bag atau asbak yang biasanya terbuat dari botol kaca.
Pendaki biasanya akan memasak bekal saat haus dan lapar, entah membuat makanan atau minuman hangat.
Baca juga: Sempat Tutup Imbas Kebakaran, Jalur Pendakian ke Gunung Penanggungan Kembali Buka
Agar tidak terjadi kebakaran, masaklah menggunakan kompor portabel yang pada era sekarang banyak di pasaran, bukan dengan kayu bakar.
Apabila pendaki melihat titik api, segera turun untuk melapor. Jika ada sinyal smartphone, pendaki bisa menghubungi basecamp untuk melapor.
Pendaki yang punya keterampilan memadamkan kebakaran hutan, bisa membantu memadamkan api, sembari menunggu petugas datang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.