Penggemar Budaya Korea di Indonesia Dinilai Tinggi di Antara 26 Negara

JAKARTA, KOMPAS.com - Korean wave atau hallyu dinilai memiliki pengaruh yang besar terhadap pariwisata Korea Selatan.

Di Indonesia, angkanya juga cukup tinggi. 

Presiden Korea Tourism Organization (KTO), Kim Jang-Sil menyebutkan, dari survei yang dilakukan terhadap 26 negara di seluruh dunia, ditemukan bahwa konsumsi konten budaya Korea di Indonesia mencapai 35 persen.

"Ini 10 persen lebih tinggi dari rata-rata sekitar 25 persen," ujar Kim di sela rangkaian Korea Culture and Tourism Festival 2023 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Penerbangan Indonesia-Korea Selatan Baru Pulih 72 Persen Pascapandemi

Dalam survei tersebut, Kim menambahkan, hampir 90 persen responden mengatakan, preferensi terhadap budaya Korea khususnya Korean Pop (K-Pop) memengaruhi keputusan mereka untuk mengunjungi Korea. 

Hal itu membuat KTO membentuk tim khusus untuk mempromosikan hallyu. 

Lalu, apakah secara khusus KTO mengupayakan paket tur konser untuk para penikmat hallyu yang datang ke Korea?

Menurutnya, paket tur konser merupakan paket wisata yang bersifat tidak reguler. Untuk itu, sulit untuk mengomersialkannya secara rutin.

Baca juga: Alasan Wisata Kuliner Paling Disenangi Wisatawan Indonesia Saat ke Korea

Kendati demikian, paket wisata hallyu terus mereka kembangkan. 

"KTO sampai saat ini masih terus mengembangkan paket pariwisata yang berkaitan dengan tempat syuting musik video K-Pop, kunjungan ke agensi selebritas, restoran yang direkomendasikan oleh K-Pop idol, belanja album, dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan Korean Wave," tutur Kim. 

Lebih jauh, Kim menyebutkan sebelum pandemi, angka kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea mencapai sekitar 280.000. Sementara pada paruh pertama tahun ini sekitar 110.000.

"Pulih sebesar 80 persen jika dibandingkan tahun 2019," tuturnya.

Baca juga: Sejarah Kabupaten Garut dan Sosok Pahlawan dari Korea Selatan 

Angka ini terbilang menggembirakan, mengingat angka rata-rata pemulihan untuk semua pengunjung asing ke Korea adalah 52,2 persen.

Selain itu, penerbangan Indonesia-Korea juga belum sepenuhnya pulih. 

"Meskipun penerbangan langsung antara Indonesia-Korea relatif tidak banyak, tetapi jumlah penerbangan transit dari dan menuju Korea semakin meningkat, terutama di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Thailand," ucap Kim.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)