Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Ekowisata, IKN Belum Lirik Wisata Buatan seperti Disneyland

Kompas.com - 10/10/2023, 13:07 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembangunan pariwisata di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, rencananya akan menggunakan konsep eco tourism atau ekowisata.

Selain itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan,  pemerintah juga mengutamakan aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta seni dan budaya dalam pengembangan potensi wisata.

“Kami fokus kepada eco tourism, seni, dan budaya. Tentu untuk yang nanti berpindah ke sana (IKN Nusantara), bisa juga mendapatkan wisata yang berbasis alam,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief With Sandi Uno di Jakarta, Senin (9/10/2023).

 Baca juga: Itinerary Seharian di Kawasan IKN, Bisa Kemana Saja?

Kawasan IKN yang didominasi hutan dinilai memiliki kualitas udara yang jauh lebih baik dari Jakarta. Hal ini yang menurutnya cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata.

“Karena kualitas udara di sana jauh lebih bagus dibanding di Jakarta dan ini harus ada pola kelestarian alam,” imbuhnya.

Fokus wisata berkelanjutan

Secara garis besar, kata Sandiaga, pariwisata di IKN Nusantara akan diarahkan kepada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. 

"Jadi mungkin kita belum melirik wisata-wisata buatan yang besar, seperti Disney, tapi lebih ke arah eco tourism," terang Menparekraf. 

 Baca juga: 4 Aktivitas Wisata di Hutan Mangrove Mentawir IKN, Susur Hutan Naik Perahu

Ia menambahkan, berdasarkan koordinasi dengan sejumlah pihak, diketahui fakta bahwa para wisatawan lebih banyak mencari konsep pariwisata budaya, keindahan alam, hingga kuliner.

"Yang ketiga ternyata ada (minat juga pada) kegiatan-kegiatan berkeberlanjutan lingkungan. Jadi nanti akan kami dorong lebih ke arah sana,” sambung Sandiaga.

Lebih lanjut, pengelolaan sektor pariwisata di IKN Nusantara juga akan melibatkan kelompok masyarakat hukum adat di daerah setempat, sehingga akan berdampak bagi pemberdayaan masyarakat adat. 

"Wisata berkelanjutan itu tidak hanya dapat membawa dampak ekonomi, tapi lingkungan sosial juga (untuk pemberdayaan masyarakat adat)," pungkasnya. 

 Baca juga: Legenda Goa Tapak Raja di IKN, Dulu Jadi Tempat Pertapaan

Sebagai informasi, dikutip dari situs Kemenparekraf saat ini ada setidaknya lima wisata alam yang potensial dikembangkan di dekat kawasan IKN. 

Kelimanya antara lain Goa Tapak Raja, kawasan Mangrove Mentawir, Gunung Parung, Air Terjun Tembinus, dan bukit Bengkirai.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com