Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlaku di Beberapa Bandara, Autogate dengan Face Recognition Diklaim Banyak Manfaat

Kompas.com - 12/10/2023, 18:03 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, Direktorat Jenderal Imigrasi memperbarui autogate di bagian pemeriksaan imigrasi Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten sehingga menggunakan teknologi face recognition (pindai wajah).

Dengan layanan pindai wajah, pemeriksaan keimigrasian diklaim berlangsung hanya 15 sampai 25 detik bagi setiap pelintas.

Setelah beberapa waktu dioperasikan, Direktur Izin Tinggal Keimigrasian, Heru Tjondro mengatakan sistem tersebut berjalan cukup baik.

“Bagaimana dalam sebulan ini setelah autogate dibuka? Justru manfaatnya sangat banyak,” kata Heru saat ditemui di Festival Imigrasi (IMIFEST) 2023 di Yogyakarta, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Ia memberi ilustrasi, autogate ini layaknya gerbang tol. Dulu masyarakat harus membayar biasa, saat ini sudah tinggal tap-in dan tap-out.

Banyak diterapkan di berbagai negara

Sejumlah negara, kata dia, juga sudah lebih dulu menerapkannya.

Jika sebelumnya pelaku perjalanan harus mengantre untuk bertemu petugas imigrasi, saat ini tinggal melalui autogate.

“Yang tadinya ada petugas, sekarang pakai autogate. Malah di beberapa negara kami lihat enggak pakai gate tapi (orang) lewat sudah ada datanya. Kalau enggak salah di Dubai, Singapura juga sudah itu,” terang dia.

Lebih lanjut, Heru menjelaskan, fungsi auto gate kurang lebih sama seperti petugas imigrasi.

Baca juga: Cara Gunakan Autogate dengan Face Recognition di Bandara Soekarno-Hatta

Perbedaannya, dulu dengan manusia, sedangkan saat ini pakai sistem.

“Nah sistem autogate ini memudahkan masyarakat baik warga negara Indonesia dan negara asing,” ujarnya.

“Jadi nantinya waktu pelintasan dia lebih cepat daripada (jika dengan) petugas kan karena mesin, mesin pembaca, langsung merekam biometrik sehingga ketika mereka lewat itu akan lebih cepat lagi dalam hal pemeriksaan,” imbuhnya.

Dengan demikian, ia menambahkan, pihaknya ingin imigrasi di Indonesia sama atau setidaknya setara dengan negara-negara yang sudah melakukannya.

“Karena memang perkembangan jaman kan harus diikuti kalau memang kita bisa mempermudah dengan menggunakan perangkat kesisteman teknologi yang memang mumpuni, kenapa tidak,” kata dia.

Baca juga: 3 Orang Ini Bisa ke Luar Negeri Tanpa Paspor, Simak Alasannya

Akan perluas layanan

Lebih lanjut, Heru menyampaikan bahwa ke depan, pihaknya akan menerapkan sistem autogate face recognition secara meluas.

“Secara bertahap karena itu biayanya tidak sedikit, ya. Tentu anggaran itu harus diprioritaskan dulu,” ujarnya.

Oleh karena itu, saat ini autogate face recognition baru diterapkan di Bandara Soekarno Hatta di Tangerang Banten, dan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali.

“Di (bandara) Batam juga sudah, kemudian nanti di (bandara) Juanda Surabaya, tapi bertahap mudah-mudahan di (bandara) Kulon Progo juga,” kata Heru.

Baca juga: Versi Terbaru M-Paspor, Mudah Pilih Kantor Imigrasi Jika Kuota Habis

Ia mengungkapkan, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) memiliki fasilitas yang baik. Sehingga, tidak menutup kemungkinan juga akan memakai sistem autogate face recognition nantinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com