Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obyek Wisata Baru Parapuar, Bisa Nikmati Labuan Bajo dari Ketinggian

Kompas.com - 04/11/2023, 10:13 WIB
Nansianus Taris,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi


LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), saat ini tengah mengembangkan Kawasan Pariwisata Terpadu di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Parapuar.

Kawasan tersebut diambil dari dua kata dalam bahasa setempat atau Bahasa Manggarai, yakni "para"yang berarti pintu atau gerbang dan "puar" yang berarti hutan.

Baca juga: 4 Rekomendasi Spot Diving di Labuan Bajo NTT

Pemilihan nama ini didasari oleh prinsip bahwa kawasan ini mengedepankan nilai-nilai keberlangsungan lingkungan dan akan tetap mempertahankan keaslian kawasan yang merupakan hutan produksi, Hutan Nggorang Bowosie.

Kendati belum selesai dibangun, namun parapuar kini sudah banyak dikunjungi warga.

Menurut pandangan Kompas.com, kebanyakan warga datang pada sore hari untuk menikmati pemandangan Labuan Bajo dari ketinggian dan menanti matahari terbenam alias sunset.

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina mengatakan, di atas lahan seluas 400 hektar itu nantinya akan ada empat zona yang dibangun, termasuk salah satunya Zona Budaya.

"Pengunjung dapat mempelajari dan menikmati kebudayaan dan kehidupan alam Flores selain menikmati ketenangan dan keindahan alam Labuan Bajo yang berkontur hutan dan perbukitan," kata Shana saat ditemui di Labuan Bajo, Jumat (2/11/2023).

Baca juga: 5 Fakta Labuan Bajo di NTT, dari Lokasi hingga Oleh-oleh

Adapun pengembangan Zona Budaya terdiri dari Pusat Budaya (Cultural Center) seperti Hikayat Komodo, Cultural Perfomance Park, Museum, Agriculture Tourism, Culture Gallery, Ring of Fire Flores View, dan Pray Hill serta atraksi penunjang lainnya yang ikut mendukung pariwisata dan menonjolkan budaya NTT.

Area ini akan menjadi tempat unjuk budaya Flores, Lembata, Alor, dan Bima (Floratama), seperti tari-tarian, musik, nyanyian, struktur bangunan, kuliner, hingga permainan tradisional.

Dengan semua fasilitas dan daya tarik tersebut, Zona Budaya Parapuar akan ditawarkan dalam berbagai paket wisata sehingga para pengunjung bisa mendapatkan pengalaman jelajah budaya Floratama.

"Kami persiapkan masyarakat di desa-desa penyangga Parapuar untuk nantinya bisa terlibat dalam mengembangkan kawasan wisata di sekitar," ungkap Shana.

Baca juga: 4 Suku yang Menghuni Labuan Bajo, Ada yang Dijuluki Pengembara Laut

Menambah destinasi di Labuan Bajo

Adapun kawasan Parapuar dibangun sebagai bagian dari upaya pemerintah menambah jumlah destinasi dan atraksi wisata baru di Labuan Bajo, sehingga masa tinggal wisatawan bisa lebih lama.

"Letak Parapuar yang sangat strategis di tengah kota Labuan Bajo ini juga tentunya akan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas dan membuka pasar baru bagi produk-produk lokal Floratama," ungkapnya.

Baca juga: 4 Fakta Waterfront Marina Labuan Bajo, Lokasi Primadona Berbagai Acara

Adapun kawasan ini diapit oleh dua desa dan satu kelurahan yakni desa Golo Bilas dan Desa Gorontalo serta satu kelurahan yaitu Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com