Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Pendakian Gunung Merbabu Masih Ditutup Pasca-kebakaran

Kompas.com - 05/11/2023, 14:27 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalur pendakian ke Gunung Merbabu, Jawa Tengah, masih ditutup pasca-peristiwa kebakaran yang melanda area hutan pinus di lereng gunung tersebut pada Jumat (27/10/2023). 

"Untuk pembukaan (jalur pendakian Gunung Merbabu) masih belum ada (perkiraan tanggal dibuka)," kata Plt Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Nurpana Sulaksono saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (5/11/2023).

Baca juga:

Ia melanjutkan, proses assessment pasca-kebakaran di Gunung Merbabu pun masih belum selesai dilaksanakan.

"Nanti setelah hasil assessment (penilaian) ada, baru sebagai pertimbangan kapan (jalur pendakian Gunung Merbabu) akan dibuka atau belum," ujar Nurpana.

Dikutip dari laman Instagram resmi Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (@btn_gn_merbabu), kebakaran bermula dari munculnya dua titik api dekat Dusun Sokowolu dan Dusun Gedong.

 Nyala api kebakaran Gunung Merbabu terlihat di Jlarem, Gladagsari, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023). Balai Taman Nasional Gunung Merbabu menutup semua jalur pendakian Gunung Merbabu akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot NugrohoANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Nyala api kebakaran Gunung Merbabu terlihat di Jlarem, Gladagsari, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023). Balai Taman Nasional Gunung Merbabu menutup semua jalur pendakian Gunung Merbabu akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Setelah itu, kata Nurpana, api kemudian menjalar ke arah puncak dan menghanguskan sabana yang ada.

Berdasarkan analisis Citra Sentinel resolusi 10x10 meter dan hasil pantauan di lapangan oleh Nurpana, wilayah yang terdampak seluas 1.176,89 hektar.

"Wilayah yang paling luas terdampak yaitu Kabupaten Semarang, sekitar 703,11 hektar," katanya.

Baca juga:

Selanjutnya disusul oleh Kabupaten Boyolali, Kecamatan Selo, dengan wilayah terdampak seluas 336,08 hektar.

Sementara itu, di urutan ketiga yaitu Kabupaten Magelang, Kecamatan Sawangan, dengan wilayah terdampak seluas 137,70 hektar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com