Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rebranding Destinasi Wisata Kotabaru di Yogyakarta Ditargetkan Selesai 5 Tahun Lagi

Kompas.com - 24/11/2023, 16:39 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah melalukan rebranding kawasan Kotabaru sebagai destinasi wisata alternatif di Kota Yogyakarta.

Sekretarus Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya menjelaskan bahwa dalam menjalankan proses rebranding kawasan Kotabaru, dilakukan beberapa hal.

Beberapa di antaranya meningkatkan konservasi cagar budaya, perkembangan ekonomi, meningkatkan branding kawasan, serta Tata Kelola yang bersinergi dengan kelembagaan kawasan dan menjadikan pendukung aspek serta infrastruktur di kawasan Kotabaru.

Baca juga: Kotabaru Heritage Festival Gelar Tur dan Nonton Film dari Becak

Saat ini, kawasan Kotabaru merupakan kawasan cagar budaya dengan citra kawasan sebagai kota taman.

Selain itu, Kotabaru juga merupakan bangunan kolonial, serta menyiratkan banyak nilai sejarah perjuangan.

"Harapannya di lima tahun kedepan dapat terealisasi untuk menyusun tata bangunan dan lingkungan, mendirikan sistem informasi kotabaru, serta optimalisasi branding Kotabaru Heritage," kata Aman dalam keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023).

Ia melanjutkan, ke depannya juga akan dilakukan redesain dan revitalisasi Stadion Kridosono dan optimalisasi kawasan kotabaru.

Baca juga: Kotabaru Dikembangkan Jadi Wisata Malam Yogyakarta, Bakal Banyak Event

Langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta yakni dengan menjalin mitra kerja dengan para stakeholder di Kotabaru melalui Forum Komunikasi Kotabaru.

Harapannya, Forum Komunikasi Kotabaru ini dapat menjadi sarana agar seluruh pemangku kepentingan dapat terlibat dalam pengembangan Kotabaru.

Konservasi cagar budaya dan pengembangan ekonomi

Sementara itu, Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Dr Ing Wiyatiningsih ST M mengungkapkan, terkait proses bisnis pengembangan di Kotabaru tidak lepas dari dua sasaran utama.

Pertama adlah konservasi cagar budaya, baik bangunan dan kawasan, lalu pengembangan ekonomi di kawasan Kotabaru.

Gereja Katolik Kotabaru di DI Yogyakarta dan rindangnya pepohonan.KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA Gereja Katolik Kotabaru di DI Yogyakarta dan rindangnya pepohonan.

Pihaknya mengungkapkan, eksistensi Kotabaru berdasar pada cultural heritage tourism, sehingga aktivitas autentik Kotabaru Heritage sangat penting.

"Harapannya event-event yang selama ini dilakukan dapat meningkatkan perekonomian yang ada di sekitarnya, tentunya dengan dukungan masyarakatnya. Sehingga, eksistensi Kotabaru terus ada dan menjadi salah satu tujuan wisata bagi wisatawan,"ujarnya.

Penataan kawasan Kotabaru ini juga didukung oleh salah satu warga Kotabaru RT 18 RW 04 Sugeng Hermanto.

Baca juga: Merunut Jejak Sejarah dengan Wisata di Kotabaru

Pihaknya berharap, kawasan Kotabaru ini dapat dipertahankan nilai kebudayaan dan bangunannya. Sehingga nilai indish yang ada tidak hilang dan dapat terus dilestarikan.

"Semoga jika dilakukan penataan kawasan Kotabaru tidak menghilangkan nilai kebudayaan dan bangunannya. Selain itu, saat akan melakukan penataan harapannya masyarakat sekitar terutama pemuda di Kotabaru ikut andil dalam memberikan pendapat," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com