Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Wisnus 2023 Masih Setengah Target, Pemerintah Akan Buat Penyesuaian

Kompas.com - 27/11/2023, 21:31 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendekati akhir tahun 2023, jumlah wisatawan nusantara (wisnus) yang terekam melalui sistem mobile positioning data baru mencapai sekitar 620 juta pergerakan, atau setengah dari target tahun 2023 yaitu 1,2-1,4 milyar pergerakan.

Menanggapi sisa waktu sebulan lagi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menyebut adanya anomali (keanehan) antara angka tersebut.

“Wisnus ini ada anomali antara target yang dihitung 1,2-1,4 miliar, metode perhitungannya, dan metode perhitungan berdasarkan mobile positioning data yang dilakukan oleh BPS, Kemenparekraf, bersama penyedia layanan operator seluler," kata Sandiaga.

Baca juga: 3 Bulan Buka, Wisnus Dominasi Kunjungan di Puncak Waringin Labuan Bajo

Pernyataan itu ia sampaikan dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) di Jakarta, Senin (27/11/2023).

Sehingga, katanya, angka gerakan wisatawan nusantara saat ini yang berjumlah 620 juta, tidak apple to apple (setara) dengan angka 1,2-1,4 miliar.

Ia menjelaskan bahwa dari hasil diskusi pihaknya dengan konsultan internasional Positium, ia meyakini bahwa angka yang beredar harusnya lebih besar dari angka tersebut.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Sebab, menurutnya berdasarkan pantauan di lapangan, pergerakan wisnus sudah sangat tinggi.

"Karena kalau kita lihat secara kasat mata, pariwisata nusantara pergerakannya sudah sangat tinggi,” imbuhnya.

Akan sesuaikan angka

Lebih lanjut, ia menyebut pihaknya bersama BPS dan pihak terkait akan menyinkronkan data hingga tiga bulan ke depan.

Lalu melakukan penyesuaian, baik dari segi target pergerakan wisatawan mengikuti acuan internasional dari UNWTO atau menyesuaikan teknis perhitungan melalui mobile positioning data.

Baca juga: Strategi Capai Target Wisnus Tahun 2023, Andalkan Libur Akhir Tahun

“Data ini akan disinkronkan dan apakah nanti targetnya yang 1,2-1,4 (miliar) ini yang mengikuti acuan internasional yang harus ada penyesuaian, atau target penghitungan melalui mobile positioning data yang harus disesuaikan, itu nanti akan kami laporkan,” ujarnya.

Sementara itu, Sandiaga menyebut bahwa perubahan penghitungan wisatawan nusantara tersebut tidak akan mengubah capaian jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Menjelang Matahari Terbenam di Bukit Paralayang Watugupit, Yogyakarta, Minggu (19/1/2020).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Menjelang Matahari Terbenam di Bukit Paralayang Watugupit, Yogyakarta, Minggu (19/1/2020).

Pihaknya optimistis bahwa angka pergerakan wisman akan melebihi target yang ditetapkan, yakni 8,5 juta orang pada 2023.

"Untuk wisman, tidak akan ada perubahan karena kita menghitungnya berdasarkan data kedatangan imigrasi dan country of nationality,"  imbuh Sandiaga.

Perubahan perhitungan

Ia menjelaskan, pihaknya mengapresiasi BPS yang terus berkolaborasi melakukan diskusi agar perhitungan pergerakan wisatawan nusantara tepat sesuai dengan international recommendation for tourism statistic yang dikeluarkan oleh UNWTO.

Ia menjelaskan, terdapat perpedaan antaran kategori wisatawan (tourist) atau pelancong dari batasan jumlah jam mereka berkegiatan.

Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Target Pergerakan Wisnus Baru Tercapai Setengahnya

Jika berkegiatan di bawah 24 jam itu adalah pelancong, berkegiatan di atas 24 jam adalah wisatawan atau tourist.

“Nah inilah yang kita harapkan nanti ke depan akan membawa perhitungan yang lebih akurat, penuh kehati-hatian yang secara seksama bisa kita gunakan untuk menyusun kebijakan agar pergerakan wisatawan nusantara kita bisa tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com