Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Akhir Tahun, Target Pergerakan Wisnus Baru Tercapai Setengahnya

Kompas.com - 22/11/2023, 07:12 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun 2023 tinggal tersisa kurang dari dua bulan lagi, namun pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) masih jauh dari target yang sudah ditetapkan pada tahun 2023. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, sampai September 2023, pergerakan wisnus baru mencapai setengah dari target 1,2-1,4 miliar pergerakan.

"Per triwulan ketiga ini sekitar 622 juta (pergerakan wisatawan nusantara). Jadi kita masih punya PR besar," kata Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) di Jakarta, Senin (20/11/2023). 

Baca juga: Sandiaga Uno Optimistis Pemilu 2024 Justru Tingkatkan Pergerakan Wisatawan Nusantara

Sembari terus mendorong promosi agar masyarakat melakukan perjalanan di Indonesia saja, ia menyebut pihaknya akan melakukan perubahan cara atau metode perhitungan. 

"Sementara ini kami juga lagi mulai menghitung ulang cara perhitungan mobile positioning data," imbuhnya. 

Banyak pergerakan tidak tercatat

Kendati Sandiaga menyebutkan target pemerintah 1,2 miliar hingga 1,4 miliar pergerakan wisnus masih jauh, para pelaku usaha pariwisata tetap optimistis.

Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Pauline Suharno, misalnya, menyebutkan bahwa banyak pergerakan wisatawan Nusantara yang sebetulnya tidak terekam. 

"Pak menteri bilang baru 600 juta, belum ke 1,4 miliar kayaknya masih jauh. Tapi kalau kami optimis sekali," kata Pauline, dalam sesi bincang-bincang di WBSU.

Baca juga: 4 Karakteristik Wisatawan Indonesia Saat Ini, Kejar Pengalaman

Ia menjelaskan, angka pergerakan wisnus kemungkinan besar sudah lebih dari 620 juta.

Namun, ada beberapa faktor yang membuat angkanya belum banyak berubah, salah satunya faktor pergerakan anak yang tidak terdeteksi. 

"Karena datanya berdasarkan mobile positioning data dari GPS, mobile data, segala macam, anak kecil kan enggak dihitung," tuturnya. 

Ia memberi ilustrasi, jika satu kali bepergian terdapat dua orangtua membawa ponsel, satu pembantu membawa ponsel, tetapi ada tiga anak kecil yang tidak membawa ponsel, maka mereka yang tidak membawa ponsel tidak terdeteksi. 

Baca juga: Tiket Pesawat Mahal Jadi Satu Sebab Beratnya Capai Target Pergerakan Wisnus 2023

Selain itu, pergerakan antar-kecamatan juga tidak terhitung. Sebab, hanya pergerakan keluar kota saja yang dinyatakan sebagai pergerakan wisatawan. 

"Sedangkan sesama Jakarta Utara ke Jakarta Utara, enggak dihitung. Jadi sebetulnya angkanya itu sudah lebih dari 600 juta (pergerakan wisnus)," pungkas Pauline. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com