60 Persen Wisatawan Cari Kuliner di Tempat Wisata Saat Libur Nataru

KOMPAS.com - Lebih dari 60 persen wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mencari kuliner.

Maka dari itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan mengoptimalkan sektor kuliner di setiap destinasi dan tempat wisata.

“Survei terakhir menyebutkan di atas 60 persen wisatawan akan mencari kuliner, dan di atas 50 persen ingin wisata belanja. Di setiap tempat wisata akan dioptimalkan untuk kuliner,” kata Sandiaga di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (26/12/2023).

Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Halal dan Kuliner di Selandia Baru Bagian Utara

Melihat hal ini, ia mendorong tempat wisata untuk menyiapkan promo menarik. Mengingat, masyarakat Indonesia menyukai promo yang bisa memangkas biaya saat berlibur.

Ia juga mengapresiasi TMII karena menambah spot kuliner saat libur Nataru, baik spot berupa makanan yang dijajakan menggunakan truk (food truck), maupun makanan yang disediakan di gedung permanen.

 

 

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

“Jadi tidak ada lagi wisatawan yang datang (ke TMII), terus pulang tanpa belanja kuliner. Setiap anjungan kita dorong untuk menyiapkan kuliner daerahnya masing-masing,” katanya.

Wisata kuliner di TMII

Sementara itu, Direktur Utama PT Bhumi Visatanda selaku pengelola TMII Claudia Ingkiriwang mengatakan bahwa selama pekan Libur Nataru ada lebih dari 200 tenant kuliner yang ada di TMII.

Jumlah tersebut, lanjutnya, sudah termasuk tenant kuliner yang ada di dalam anjungan dan di luar anjungan.

Kompas.com/Suci Wulandari Putri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Selasa (26/12/2023).

“Tenant kuliner di sini lebih dari 200, sudah termasuk di dalam maupun di luar anjungan,” kata Claudia saat ditemui di TMII, Selasa.

Ia menambahkan, setidaknya ada dua aspek yang diperhatikan untuk setiap pedagang kuliner di TMII.

Baca juga: Cerita Pengunjung TMII, Setia Tunggu Dancing Fountain Meski Hujan

Pertama dari aspek kualitas. Claudia mengatakan bahwa kualitas makanan di TMII harus terjaga, guna menghindari adanya pengunjung yang sakit perut karena kualitas makanan.

“Kualitasnya tidak boleh asal, karena kita tidak mau pengunjung jadi tidak bahagia karena kualitas makanannya basi,” katanya.

Kedua dari sisi harga yang ditawarkan. Claudia menyebut setiap tenant wajib mencantumkan harga untuk setiap makanan dan minuman yang dijual. Supaya pengunjung tidak kaget dengan harga yang ditawarkan.