Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penumpang dari Bandara Malikussaleh Aceh Utara Turun Saat Nataru

Kompas.com - 06/01/2024, 13:06 WIB
Masriadi ,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Jumlah penumpang di Bandara Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, mengalami penurunan selama Natal dan Tahun baru (Nataru).

Tercatat pada akhir 2023 dan awal 2024 terdapat 11 penerbagan dengan jumlah datang sebanyak 404 orang dan berangkat 434 orang.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Malikussaleh Aceh Utara, Sofyan A Rasyad kepada wartawan di Lhokseumawe, Jumat (5/1/2024) menyebutkan data itu diambil selama posko dimulai 19 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024.

Sofyan merincikan, minggu pertama Desember 2023 jumlah penumpang per hari terdapat 45 orang, sedangkan libur Nataru hanya 37 orang saja.

Dengan rute penerbangan Kuala Namu (KNO) ke Bandara Malikussaleh (LSW) dengan Maskapai Wings Air jenis ATR 72 dengan kapasitas 62 seat.

Baca juga:

Data ini dibandingkan dengan 2022, penumpang datang sebanyak 706 orang dan berangkat 633 orang dengan jumlah 14 penerbangan. 

“Perbandingan antara Nataru 2023-2024 dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebanyak 37 persen,”kata Sofyan.

Jadwal penerbangan setiap hari dengan rute berangkat dari Bandara Kuala Namu (KNO) pukul 13.05 WIB dan tiba Bandara Malikussaleh pukul 14.05 WIB.

Sementara dari berangkat dari Malikusselah pukul 14.35 dan tiba di Bandara Kuala Namu Pukul 15.40 WIB.

Mahalnya harga tiket pesawat

Sementara itu, salah seorang penumpang, Halida Bahri, asal Lhokseumawe menyebutkan, penumpang lebih memilih jalur darat karena pertimbangan biaya.

“Misalnya dari Lhokseumawe ke Medan itu hanya Rp 200.000 menggunakan transportasi darat. Kalau pesawat terlalu mahal tiketnya Rp 1,3 juta Lhokseumawe-Medan,” kata Halida.

Dia menyebutkan, harga tiket pesawat dari dan menuju Lhokseumawe-Medan tergolong mahal.

“Bahkan untuk penerbangan dari Banda Aceh ke Medan saja hanya Rp 500.000 harga tiket pesawat. Kita di sini terlalu mahal, ini harus jadi perhatian pemerintah untuk menurunkan harga,” pungkasnya.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com