JAKARTA, KOMPAS.com - Ramai perbincangan mahalnya tiket pesawat domestik daripada tiket pesawat internasional pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru 2023).
Harga tiket pesawat domestik digadang bisa lebih mahal tiga kali lipat dibandingkat dengan harga tiket pesawat internasional.
"Betul, untuk (datang) ke Aceh, mereka (wisatawan nusantara) ke Kuala Lumpur dulu," tutur Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui media usai program The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (3/1/2024).
Mahalnya tiket pesawat domestik terasa untuk penerbangan dari Jakarta ke beberapa wilayah dalam negeri, dibadingkan dari luar negeri langsing ke daerah tersebut.
Baca juga:
Sandiaga mengatakan, hal ini diakibatkan oleh terbatasnya penerbangan dalam negeri, sementara penerbangan luar negeri mencukupi.
Jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia ada 700 sebelum pandemi. Sekarang, hanya ada 400 pesawat yang beroperasi.
"Ini yang harus kita boost ke depan melalui kerja sama," jelas Sandiaga.
"Jika Garuda Indonesia dan maskapai lainnya perlu waktu, ini disosialisasikan sehingga pemerintah bisa membuka kesempatan ini pada maskapai lainnya," lanjutnya.
Fokusnya adalah menambah jumlah pesawat yang beroperasi di dalam negeri, demi menyesuaikan harga tiket pesawat.
"Kalau menambah pesawat, otomatis ketersediaan kursi pesawat meningkat dan harga tiketnya lebih terjangkau," kata Sandiaga.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram