Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Standar Internasional, Tenant di Bandara Hang Nadim Batam Tak Boleh Jual Produk Tiruan

Kompas.com - 27/01/2024, 12:01 WIB
Hadi Maulana,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – PT Bandar Internasional Batam (BIB) sebagai pengembang Bandara Internasional Hang Nadim di Batam, Kepulauan Riau, memberlakukan standar Internasional terhadap tenant di sana.

Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan ekstra kepada para calon penumpang atau wisatawan, baik yang masuk maupun yang keluar dari Batam melalui Hang Nadim.

Direktur Utama BIB, Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan, salah satu Standar Internasional yang diterapkan oleh BIB yakni, setiap tenant tidak diperbolehkan atau dibenarkan untuk menjual prodak tiruan.

Baca juga: Penerbangan Perdana Rute Kunming China–Batam Resmi Beroperasi

"Jadi jika ada kedapatan tenant yang menjual prodak tiruan, seperti tas, dompet, pakaian dan produk lainnya, akan langsung kami lakukan peringatan," kata Pikri, Jumat (26/1/2024).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Pakaian harus rapi

Selain itu, setiap karyawan yang menjaga tenant di bandara juga tidak diperbolehkan menggunakan sandal.

"Jadi semua karyawan tenant wajib berpakaian rapi dan mengenakan sepatu, karena Batam merupakan kota ketiga yang kerap dikunjungan wisatawan, baik lokal maupun internasionasional," terang Pikri.

Baca juga: Rute Penerbangan Baru dari Batam Langsung ke China

Ia melanjutkan, aturan itu dibuat karena Batam adalah kota pariwisata. Ini jadi salah satu upaya agar fasilitas dan pelayanan terhadap penumpang di Bandara Internasional Hang Nadim Batam setara dengan bandara di negara tetangga, salah satunya Bandara Internasional Changi, Singapura.

Pikri juga mengungkapkan, berdasarkan hasil survei ASQ pada tahun 2023, Hang Nadim Batam meraih poin 4,19 dari sebelumnya 3,8 dan terus naik hingga diangka 4,19.

Adapun hasil survei ASQ terhadap Bandara Internasional Changi Singapura dan Bandar Udara Internasional Incheon, Korea Selatan sudah mencapai poin 4,6.

Direktur Utama BIB, Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan, salah satu Standar Internasional yang diterapkan oleh BIB yakni, setiap tenant tidak diperbolehkan atau dibenarkan untuk menjual prodak tiruan.KOMPAS.COM/HADI MAULANA Direktur Utama BIB, Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan, salah satu Standar Internasional yang diterapkan oleh BIB yakni, setiap tenant tidak diperbolehkan atau dibenarkan untuk menjual prodak tiruan.

BIB juga melakukan penandatanganan kontrak bersama dengan 10 tenant baru berstandar nasional dan internasional yang akan membuka usaha di Bandara Hang Nadim.

"Ini semua hasil lelang yang kami lakukan sejak September 2023, sehingga pengisian tenan yang baru sudah menggunakan standar internasional dan pelaku usahanyapun dari nasional maupun internasional," terang Pikri.

Ia melanjutkan, ke dapan akan ada 40 tenant lebih nantinya dan semua itu minimal berstandar nasional. Untuk produk lokal Kepri juga ada, tetapi tenant wajib mengikuti standar nasional hingga internasional.

Baca juga: Sandiaga Sebut Pulau Nirup Jadi Contoh Destinasi Hijau di Batam

Pikri menargetkan pertumbuhan ekonomi di Bandara Hang Nadim bisa mencapai 20 hingga 30 persen di tahun 2024 ini.

Target yang pertama adalah tentu kepuasan pelanggan, karena ujungnya kami ingin mengharapkan kepuasan pelanggan, makanya seperti saya katakan tadi, kami tidak benarkan ada tenant yang menjual produk tiruan ataupun karyawannya mengenakan sandal," tegas Pikiri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com