Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarkem Fest 2024 di Yogya Angkat Tradisi Apeman Jelang Ramadan

Kompas.com - 03/03/2024, 12:01 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Pasar Kembang (Sarkem) Fest 2024 pada 1-2 Maret. Dalam gelaran tahun ini, Sarkem Fest mengusung tema Kenduri Ruwahan Apem.

Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Yogya, Wahyu Hendratmoko menjelakan tea Kenduri Ruwahan Apem diangkat pada Sarkem Fest Kali ini karena Warga Sosromenduran dimana Sarkem Fest ini digelar memiliki tradisi budaya yakni apeman.

Apeman, bagi warga masyarakat Sosromenduran, Kota Yogyakarta digelar untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Sarkem Fest 2024 di Kota Yogyakarta Akan Digelar Dua Hari

"Sarkem Fest mengusung tradisi Ruwahan yang identik dengan Apeman yang merupakan tradisi Warga Sosromenduran setiap menjelang Ramadan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (3/1/2024).

Selain untuk mengangkat tradisi apeman, Sarkem Fest juga bertujuan untuk ajang promosi potensi pariwisata kawasan Sosrowijayan dan Pasar Kembang dalam rangka untuk memperkuat daya tarik wisata Kota Yogya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Wahyu menuturkan, Sarkem Fest juga dimeriahkan dengan pembuatan apem yang diikuti oleh 54 RT serta kirab 7 gunungan apem.

Baca juga: Khusus Trans-Jogja, Dishub DIY Berlakukan Contraflow di Jalan Sarkem

Kirab ini dimulai dari panggung utama yang berada di depan Patra Malioboro Hotel kemudian melintasi Jalan Pajeksan, Jalan Pasar Kembang, Jalan Malioboro, dan kembali ke panggung utama.

Sebelum dibagikan kepada masyarakat dan wisatawan, lanjutnya, gunungan tersebut terlebih dahulu ddoakan. Terdapat 500 orang yang berkontribusi dalam acara ini.

Papan nama Jalan Pasar Kembang di ujung Jalan Malioboro, Yogyakarta.KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Papan nama Jalan Pasar Kembang di ujung Jalan Malioboro, Yogyakarta.

"Penyerahan apem ini merupakan simbol silaturahmi dan permintaan maaf, sehingga setiap orang akan lebih siap dalam menjalani ibadahny selama Ramadan," jelasnya.

Dalam acara tersebut juga menyajikan berbagai kesenian mulai dari tari anak, hadroh, penampilan musik tradisional, pop Jawa dan remix yang dimainkan oleh seniman-seniman Yogyakarta. Selain itu terdapat 20 booth bazar Ekraf yang diisi produk-produk UMKM.

Baca juga: Beroperasi di Sarkem Yogyakarta, Dua Jukir Liar Terciduk

"Hal ini menunjukkan bahwa seniman dan masyarakat Sorsomenduran siap menyambut semua wisatawan yang datang ke Kota Yogya," imbuhnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com