Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wae Rebo di Flores Masuk Daftar Desa Kecil Terindah Dunia

Kompas.com - 20/03/2024, 09:10 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - TimeOut, media global berbasis di Inggris, merilis daftar kota dan desa kecil terindah di dunia pada Senin (4/3/2024) lalu.

Sebanyak 16 desa dan kota dari berbagai negara masuk daftar ini. Termasuk Wae Rebo, desa di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menempati peringkat kedua.

TimeOut menggambarkan Wae Rebo sebagai desa dengan pemandangan indah yang tak boleh dilewatkan.

Butuh waktu paling tidak tiga jam untuk sampai di Wae Rebo melalui jalur pendakian gunung dan hutan.

Rumah adat Mbaru Niang dengan atap kerucut yang berlokasi di puncak bukit merupakan ikon populer Wae Rebo.

Rumah adat Mbaru Niang sangat langka. Jumlahnya hanya tujuh dan dihuni oleh enam hingga delapan orang dalam satu rumah.

Baca juga:

Terletak di ketinggian 1.300 mdpl, Waerebo memiliki udara yang sejuk. Kamu pun bakal disuguhi pemandangan hijau serta rumah adat Manggarai, mbaru niang, yang berbentuk kerucut. Rumah-rumah ini berdiri di tengah lingkungan hutan yang asri dikepung bukit-bukit hijau.Dok. Flavorful Ride Terletak di ketinggian 1.300 mdpl, Waerebo memiliki udara yang sejuk. Kamu pun bakal disuguhi pemandangan hijau serta rumah adat Manggarai, mbaru niang, yang berbentuk kerucut. Rumah-rumah ini berdiri di tengah lingkungan hutan yang asri dikepung bukit-bukit hijau.

Bangunan ini dibuat dari kayu, sementara atapnya yang mengerucut dibuat dari anyaman ilalang.

Dilansir dari Kompas.com, Wae Rebo termasuk desa tertinggi di Indonesia yang berada di  ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Itu sebabnya, kabut tipis terlihat di sekeliling bukit setiap pagi hari, sebelum kabutnya menyebar ke seluruh desa.

Bila datang ke rumah adat ini, wisatawan akan dijamu di dalam satu Mbaru Niang khusus pengunjung untuk menyambut para pelancong.

Kopi Flores pun disuguhkan sebagai welcome drink di Mbaru Niang ini.

Pengunjung boleh menginap di Wae Rebo. Bantal seadanya akan disiapkan di Mbaru Niang khusus wisatawan.

Kental dengan adat

Masyarakat desa Wae Rebo yang didominasi oleh Keturunan Minang ini memiliki hari tertentu untuk perayaan ucapan syukur.

Misalnya, hari Upacara Adat Penti setiap November, sebuah perayaan mengucapkan syukur atas berkat hasil panen dalam setahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com