Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Destinasi Wisata di Jepang Ini Akan Tarik Pajak ke Turis untuk Pembangunan

Kompas.com - 27/04/2024, 20:08 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada satu destinasi wisata di Jepang, yakni Koyasan. Tempat ini merupakan kota kecil yang dikenal sebagai tempat ziarah umat Buddha. Lokasinya ada di Prefektur Wakayama, Jepang.

Meskipun tidak terlalu luas dan populasinya kurang dari 3.000 jiwa, kota ini ternyata menerima hampir 1,4 juta wisatawan pada tahun lalu.

Mengutip dari laman Soranews24, Kamis (25/04/2024), Koyasan memiliki 117 kuil besar dan kecil yang menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.

Baca juga: Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai pembangunan telah dilakukan di sini, termasuk pendirian Museum Digital Koyasan.

Daya tarik utama Koyasan adalah kompleks kuil yang telah berdiri selama lebih dari seribu tahun. Para peziarah dan penjelajah alam telah mendaki jalan setapak yang menghubungkannya sejak zaman dahulu.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Pada tahun 2004, UNESCO menetapkan "Situs Suci dan Rute Ziarah di Pegunungan Kii" sebagai Situs Warisan Dunia yang semakin meningkatkan minat wisatawan mancanegara maupun domestik.

Namun, lonjakan jumlah pengunjung tidak diimbangi dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Saat ini, kota Koya hanya memiliki sekitar 2.600 penduduk, turun drastis dari 9.000 orang sekitar 50 tahun yang lalu, mengutip soranews24, Kamis (25/04/2024)

Baca juga: Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Dengan meningkatnya beban infrastruktur akibat kunjungan wisatawan, wali kota Yoshiya Hirano menyatakan bahwa pendapatan pajak saat ini tidak mampu mempertahankan infrastruktur kota.

Pajak wisatawan untuk pembangunan

Sebagai respons terhadap masalah ini, pemerintah setempat merencanakan untuk memberlakukan pajak khusus bagi para pengunjung. Rencana ini mengikuti langkah serupa yang telah diterapkan di tempat-tempat wisata populer lainnya di Jepang.

Saat ini, wisatawan memang bisa berkontribusi untuk ekonomi Koyasan dengan berbelanja suvenir maupun makanan. Namun, itu tidak cukup.

Wisata Koyasan di Jepang.GOV-ONLINE.go.jp Wisata Koyasan di Jepang.

Banyak wisatawan hanya mengunjungi kota ini dalam satu hari perjalanan dan kembali ke kota-kota besar untuk menginap, sehingga kontribusi ekonomi mereka terhadap Koyasan menjadi minim.

Wali kota Hirano menegaskan bahwa rencana pengenaan pajak pengunjung bukanlah untuk mengusir para pengunjung, melainkan untuk memastikan keberlanjutan Koyasan.

Baca juga: 10 Kuil Populer di Jepang Menurut Turis Asing

Rincian pajak tersebut masih dalam tahap pembahasan. Namun rencananya akan mulai diberlakukan pada musim semi 2028.

Dengan langkah ini, diharapkan bahwa kota Koyasan dapat mempertahankan pesonanya sebagai tempat ziarah yang indah sambil tetap menjaga keberlangsungan infrastruktur kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com