Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Pengaruhi Citra dan Pariwisata Solo

Kompas.com - 29/08/2013, 11:23 WIB
SOLO, KOMPAS — Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Jawa Tengah, Widdi Srihanto berharap Keraton Surakarta tetap menjadi tempat tujuan wisata yang nyaman. Konflik demi konflik yang terjadi dalam Keraton Surakarta berpengaruh terhadap citra dan pariwisata Kota Solo.

Untuk itu, Widdi, di Solo, Rabu (28/8/2013), berharap kedua pihak yang berkonflik dapat segera bersatu. Pemerintah Kota Solo setiap tahun memberikan dana hibah Rp 300 juta untuk perawatan Keraton Surakarta. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jateng juga memberikan dana Rp 900 juta per tahun yang dapat digunakan untuk pelestarian keraton.

Dana hibah bagi Keraton Surakarta, lanjut Widdi, selama tiga tahun terakhir selalu dianggarkan dalam APBD Kota Solo. Namun, Keraton Surakarta tidak mengajukan proposal anggaran karena belum dapat menyampaikan pertanggungjawaban untuk tahun sebelumnya.

Saling menunggu

Terkait penyelesaian konflik dalam keluarga Keraton Surakarta, kedua pihak yang bertikai masih saling menunggu bagi terbukanya komunikasi. Namun, kedua pihak menyatakan berkeinginan untuk saling berdamai.

Hal ini diungkapkan Wakil Pangageng Sasono Wilopo Kanjeng Pangeran (KP) Winarno Kusumo dari kubu Lembaga Dewan Adat Keraton yang dipimpin Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari (Gusti Moeng) dan Humas Keraton Surakarta Kanjeng Raden Haryo (KRH) Bambang Pradotonagoro dari kubu Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono (PB) XIII, Rabu, secara terpisah di Solo. Kedua pihak juga menyatakan tidak keberatan jika diperlukan mediasi untuk menjembatani mereka.

”Sejak dulu kami ingin dan siap berdamai. Adik-adik (putra-putri PB XII) ingin bertemu langsung Sinuhun (PB XIII) tanpa pihak lain,” kata Winarno.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Prajurit penjaga pintu gerbang melakukan pergantian waktu jaga di Kori Kamandungan yang merupakan gerbang masuk Keraton Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2013). Kondisi keraton tersebut telah berangsur kondusif setelah sehari sebelumnya terjadi perseteruan antarkubu yang diwarnai aksi pendobrakan pintu tempat tinggal SISKS PB XIII.
Bambang mengatakan, pihaknya membuka diri terhadap upaya berdamai, tetapi keberatan jika disertai dengan sejumlah persyaratan. ”Kami menyiapkan sejumlah langkah untuk berdamai, tetapi saat ini menunggu situasi tenang dulu,” katanya.

Konflik di Keraton Surakarta meletup kembali, Minggu lalu, saat Lembaga Dewan Adat Keraton menolak pengangkatan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Panembahan Agung Tedjowulan sebagai Mahamenteri di keraton.

Menurut sejarawan dari Universitas Sebelas Maret, Susanto, konflik internal itu kini mengancam eksistensi dan wibawa Keraton. (eki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com