"Ide besar menyelenggarakan Festival Teluk Jailolo berangkat dari rasa syukur akan keindahan dan tradisi budaya Halbar yang perlu dikembangkan. Itulah motivasi saya sebagai Bupati Halmahera Barat," kata Namto H Roba saat membuka Sasadu on The Sea sebagai bagian dari Festival Teluk Jailolo 2014 di pelabuhan Jailolo, Sabtu (31/5/2014).
Adapun rangkaian acara di Festival Teluk Jailolo 2014 sebagai berikut.
Sebagai penanda pembuka Festival Teluk Jailolo. Jumat (30/5/2014) pagi, iring-iringan kapal dengan hiasan yang ramai, serta musik gendang bergerak sejak pagi hari dari Teluk Jailolo menuju Pulau Babua yang dianggap keramat. Iring-iringan kapal berputar sebanyak tiga kali di Pulau Babua. Proses ini berlangsung sekitar 2 jam.
Ritual Sigofi Ngolo sering pula disebut sebagai ritual bersih laut, dalam arti membersihkan laut dari segala niat buruk, meminta izin alam untuk memulai perayaan dengan niat yang tulus.
Nama lengkapnya, Horom toma sasadu berasal dari istilah horom artinya makan; toma berarti di; dan sasadu artinya rumah adat. Sasadu berdiri di atas beberapa tiang kayu, tanpa dinding, dan beratapkan daun sagu. Dalam setahun, biasanya makan adat digelar dua kali yang diadakan pada bulan Maret dan Juni sebagai ungkapan rasa syukur pasca panen.
Inilah primadona bagi para pengunjung yang ingin mencicipi makanan tradisional Maluku Utara. Pasalnya berbagai masakan khas Halbar disajikan terutama yang berbahan dasar sagu, ubi, ikan dan pisang. Seperti acar kuning, ikan bakar rica, gohu ikan dan paniki (daging kelelawar). Makanan khas untuk oleh-oleh pun juga tersedia.
Sasadu on the Sea
Bertempat pada panggung di atas laut, di pinggir bibir pantai Teluk Jailolo, pergelaran seni bertajuk Sasadu on the Sea ditampilkan pada Sabtu (31/5/2014) pukul 14.00. Sebanyak 350 murid sekolah di Jailolo dilibatkan dan tampil mempertunjukkan seni drama dan tari yang dilatih Eko Supriyanto, seorang dancer dan koreografer lulusan UCLA.
Festival yang sudah enam kali digelar kini mulai menuai hasil. Pasalnya, festival yang bertujuan mempromosikan potensi pariwisata, kekayaan alam, budaya, juga bisnis di wilayah Kabupaten Halmahera Barat mulai dikenal wisatawan. Festival Teluk Jailolo kini menjadi agenda tetap pariwisata Halbar tiap tahun.
Mulailah, lelaki yang masih lajang ini tanya info seputar Festival Teluk Jailolo. Meskipun mendapatkan informasi seputar festival tidak mudah, butuh telepon beberapa pihak serta penginapan di Jailolo, namun Indra merasa puas bisa menjejakkan kaki di bumi Halmahera Barat. Baginya, tak masalah tinggal di rumah penduduk yang dijadikan homestay. "Yang penting bersih," katanya.
Namto juga tak lupa mempromosikan potensi alam Halbar yang masih alami serta warganya yang santun dan berbudaya. Apalagi panggung tempat pergelaran Sasadu on the Sea berada di atas laut. "Ini merupakan tujuan wisata kelas dunia. Apalagi panggung ini merupakan panggung pertama di atas laut di Indonesia," kata Namto dengan bangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.