Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Berupaya Bangkit Lagi...

Kompas.com - 28/10/2014, 11:30 WIB
PADA pandangan pertama, situasi di Kairo terkesan telah sepenuhnya kembali normal. Ibu kota Mesir itu kembali sibuk dengan aneka kegiatan sehari-hari masyarakatnya yang tak berbeda jauh dengan kota-kota besar lainnya di dunia.

Jalan-jalan utama kembali sibuk, dipenuhi ribuan mobil yang melaju susul-menyusul, kadang terasa begitu semrawut, bahkan untuk ukuran orang Jakarta sekalipun. Di seputar Alun-alun Tahrir, misalnya, yang menjadi episentrum revolusi di Mesir sejak tahun 2011, lautan mobil itu membuat lalu lintas sempat terkunci di beberapa titik.

Tak terlihat lagi demonstrasi atau aksi massa lain di alun-alun bersejarah itu. Senin (20/10/2014) sore lalu, hanya terlihat sejumlah warga bercengkerama sambil berfoto-foto di salah satu sudut alun-alun itu. Sisanya adalah kesibukan pekerja yang sedang bekerja membangun tempat parkir bawah tanah di bawah alun-alun itu.

Benar, kegiatan pembangunan fisik kembali menggeliat di Kairo. Tepat di depan Alun-alun Tahrir, pekerja juga tengah merampungkan renovasi hotel The Nile Ritz-Carlton yang akan menambah panjang deretan jaringan hotel internasional yang beroperasi di Kairo.

Jejak-jejak revolusi selama tiga tahun, yang diwarnai jatuhnya korban jiwa dalam jumlah tak sedikit dan berakhir dengan kemenangan mantan pemimpin junta militer dalam pemilihan presiden, seolah tak tersisa lagi.

Namun, jika diperhatikan lebih teliti, sisa-sisa ketegangan revolusi yang hampir membawa Mesir ke jurang perpecahan itu masih ada. Deretan kendaraan lapis baja dan truk pengangkut polisi paramiliter Mesir masih terlihat parkir di kawasan Lapangan Ennahda dekat Universitas Kairo di Giza.

Di sebuah gang persis di depan Museum Nasional Mesir yang terletak di salah satu sudut Alun-alun Tahrir bahkan masih berbaris lebih dari 10 kendaraan pengangkut pasukan lapis baja milik tentara.

Tentara dan polisi masih bersiaga penuh di belakang senapan mesin di atas kendaraan- kendaraan itu.

Belum sepenuhnya pulih

Selain itu, obyek-obyek wisata utama di Kairo, seperti kawasan Masjid Al Azhar dan Museum Coptic di Kota Lama Kairo, juga dijaga ketat polisi paramiliter yang mengenakan penutup muka dan menyandang senjata laras panjang. Semua itu mencitrakan suasana keamanan yang belum sepenuhnya pulih, walau di sisi lain, kehadiran mereka mendatangkan rasa aman bagi para wisatawan.

Sektor lain yang belum pulih dari dampak revolusi adalah pariwisata, yang merupakan salah satu sumber utama devisa Mesir. Portal berita Ahram Online menyebut, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Mesir masih menurun pada paruh pertama tahun ini walau sebagian besar negara Eropa—sumber utama turis ke Mesir—telah mencabut larangan bepergian ke negara itu.

Mengutip data Kementerian Pariwisata Mesir, Ahram Online menyebut, jumlah wisman pada Juni lalu turun 20,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Kantor berita Reuters menambahkan, jumlah wisman pada 2011, saat revolusi Mesir dimulai, anjlok menjadi 9,8 juta turis dari jumlah tahun sebelumnya sebanyak 14,7 juta orang.

Meski sempat naik lagi menjadi 11,5 juta wisman pada 2012, turis asing ke Mesir kembali anjlok menjadi 9,5 juta wisman pada 2013 karena ada serangan teroris ke sejumlah obyek wisata.

Efek turunnya wisatawan ini terlihat di kompleks Piramida Besar Giza, yang merupakan tujuan utama wisata di Mesir. Salah satu keajaiban dunia paling populer itu terlihat lengang, Selasa (21/10/2014). Tak banyak orang yang berlalu lalang di halaman utama Piramida Khufu—piramida terbesar di kompleks itu— atau menyambangi lapak-lapak cendera mata di dekatnya.

”Sebelum revolusi, pelataran ini biasanya dipenuhi ribuan orang dari berbagai negara. Namun, sejak revolusi, tempat ini sepi. Sekarang sudah mulai ramai lagi, tetapi belum sepenuhnya normal,” ujar Ashraf El Naggar, pemandu wisata di Giza.

Optimistis

Dikutip Reuters, Menteri Pariwisata Mesir Hisham Zazou optimistis jumlah wisman ke Mesir akan terus bertambah seiring dengan membaiknya situasi keamanan di negaranya.

”Jalan kami masih panjang, tetapi saya merasa lebih optimistis sekarang karena jumlah wisatawan terus bertambah sedikit per bulan sejak Juni,” ujar Zazou.

Mesir juga makin gencar mempromosikan wisatanya ke sejumlah negara potensial di luar Eropa, seperti Tiongkok dan India. Bahkan, kini promosi wisata Mesir juga telah merambah negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina. (DAHONO FITRIANTO dan MUSTHAFA ABD RAHMAN, dari Kairo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com