Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Adakah Tiket Pesawat Murah?

Kompas.com - 12/12/2014, 17:40 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah kondisi rupiah terhadap dollar yang melemah dan kondisi lainnya, masih adakah tiket pesawat murah? Apalagi untuk maskapai bujet rendah atau low cost carrier (LCC), identik dengan tiket murah.

"Semua LCC main di kisaran harga rendah. Menurut saya mengalami evolusi, kita sadar dalam kondisi terhadap dollar yang memburuk, mau tidak mau menaikan pendapatan dari segi volume (penumpang)," ungkap Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Kondisi lainnya adalah pemerintah menegaskan pemberlakuan aturan tarif batas atas dan batas bawah untuk maskapai. Menurut Sunu, tantangannya harga perlu diperbaiki dan diiringi dengan menjual jasa yang lebih baik.

"Di kalangan LCC, mencoba meningkatkan pelayanan. Walau harga murah tetapi tetap ada nilai tambahnya," kata Sunu.

Ia menjelaskan di AirAsia Indonesia misalnya, bentuk konkret yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas keamanan, pelayanan, termasuk ketepatan waktu. Baru-baru ini, AirAsia mendapatkan penghargaan di Sky Trax sebagai World’s Best Low Cost Airline.

"Di bidang servis, makanan yang bisa dipilih penumpang, juga keramahan awak kabin. Untuk on-time (ketepatan waktu), kami di atas 80 persen," jelasnya.

Oleh karena itu, AirAsia konsisten di tahun 2015 untuk terus meningkatkan pelayanan. Pihaknya juga berusaha untuk lebih menjual makanan di dalam pesawat, dengan menawarkan beragam menu makanan. Selain itu juga penjualan asuransi dan bagasi.

Walau begitu, menurut Sunu, tiket murah tetap ada. Apalagi AirAsia terkenal memberikan promo tiket murah yaitu kursi gratis setiap tahunnya. "Kita menjual beberapa tiket yang murah, beberapa tiket di atas. Saya rasa bisa dan seterusnya ada promo untuk menarik minat," katanya.

Saat ini, Sunu mengaku penjualan tiket masih didominasi oleh penjualan secara online langsung di situs resmi AirAsia, yaitu sekitar 70 pesen. Namun ia mengaku porsi biro perjalanan wisata tradisional maupun online semakin membesar.

Sehingga jika awalnya pasar AirAsia adalah anak muda yang lebih akrab dengan internet, perkembangan selanjutnya terjadi pergeseran pasar. "Kami malah terbesar pasarnya di usia 25-45 tahun," tambah Sunu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com