Koordinator Pengembangan Geopark Kaldera Toba Pemkab Samosir Theodora Sihotang, Kamis (19/2/2015), mengatakan, dari 53 situs geologi purba di sekitar kawasan Danau Toba yang meliputi tujuh kabupaten tersebut, 23 di antaranya berada di Samosir. Selain memasarkan obyek-obyek itu, keberadaan desa wisata berbasis adat dan budaya di sekitarnya akan semakin menarik minat wisatawan berkunjung lebih lama.
”Jika biasanya wisatawan hanya 1-2 hari tinggal di Samosir, mereka bisa bermalam hingga 3-4 hari karena menelusuri desa-desa wisata di sekitar situs geologi,” ujarnya.
Theodora mencontohkan, digagasnya desa-desa wisata di sejumlah daerah kunjungan wisata di Pulau Jawa, seperti di lereng Bromo (Jawa Timur), Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah), dan Yogyakarta, terbukti mampu mendongkrak jumlah dan lama kunjungan wisatawan. Penduduk Batak di sekitar Danau Toba sangat kaya akan tradisi budaya yang bahkan berkaitan dengan situs geologi di sekitar tempat tinggal mereka.
Gagarin Sembiring, selaku anggota Tim Percepatan Proses Geopark Kaldera Toba Provinsi Sumut, mengatakan, keterlibatan masyarakat akan diutamakan dalam pengelolaan ketamanbumian. Hal ini terutama terkait kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang kuat di antara warga di sekitar lokasi situs geologi.
Albert Siallagan, tokoh masyarakat Desa Siallagan, Kecamatan Simanindo, berharap, masyarakat lebih dilibatkan dalam kegiatan pariwisata. Kendati kunjungan wisatawan saat ini sudah mencapai 270.000 orang per tahun, belum semua warga merasakan manfaat dari kunjungan wisatawan tersebut.
”Yang merasakan hanya segelintir pemilik hotel dan restoran yang sebagian juga bukan warga asli Samosir. Kami cuma bisa jadi penonton,” ujarnya.
Hal tersebut diakui Bupati Samosir Mangindar Simbolon. Untuk itu, saat ini dia berupaya menambah intensitas kapal feri yang melayani penyeberangan dari Parapat ke Samosir dan kini dilayani tiga kapal. Selain itu, dia juga mendorong operator-operator penerbangan untuk membuka rute menuju Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara sehingga wisatawan memiliki alternatif transportasi.
Danau Toba sedang didaftarkan dalam Jaringan Taman Bumi Global Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO). (GRE)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.