Ridwan bukan nelayan. Mereka hanyalah pedagang kelapa bakar yang hanya dijual khusus selama bulan puasa saja. Para penjual kelapa muda bakar itu memilih pinggir laut sebagai lokasi tempat mereka menyiapkan dagangan unik dan berkhasiat tersebut karena beralasan mudah mendapatkan kayu bakar dan mudah saat mencuci hingga bersih setelah matang dibakar dan dikupas satu persatu.
“Kami bakar di pinggir laut karena di sini mudah kayu bakar, kemudian setelah kelapa masak bisa langsung kami kupas dan cuci dengan air laut sampai bersih,” kata Ridwan, saat dijumpai KompasTravel di pinggir pantai kawasan Desa Peunaga, Aceh Barat, Senin (22/6/2015) pagi.
Setiap pagi Ridwan menyiapkan kelapa muda untuk dibakar sekitar 50 hingga 80 buah, kemudian di atas pasir tumpukan kelapa muda itu dibakar bersamaan dengan kayu hingga matang beberapa jam kemudian.
Sambil menunggu sesekali Ridwan membalikkan kelapa dan mengatur api agar semua sisi kelapa masak secara merata. “Satu hari kadang 50. Paling banyak 80 kelapa kami bakar, tergantung keadaan kalau lagi banyak kelapa kami beli banyak,” katanya.
Menurut Juliana, kelapa bakar ini tak hanya unik bentuknya, rasanya pun tentu lebih nikmat dan berkhasiat untuk kesehatan tubuh kita yang sedang menjalankan ibadah puasa. “Rasanya lebih gurih, kalau badan kita masuk angin keluar semua setelah kita minum kelapa bakar dan badan kita terasa segar dan fit,” katanya.
Jika anda ingin mencoba menikmati minuman unik dan berkhasiat ini di Aceh Barat, hanya ada dijual selama bulan puasa di sepanjang jalan kawasan Kecamatan Meureubo. Rasanya tentu berbeda dengan kelapa muda biasa. Jangan khawatir menikmati menuman kelapa bakar khas berbuka puasa ini, Anda hanya mengeluarkan uang Rp 5.000 saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.