Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Malam Sentiling, Menghidupkan "Roh" Kota Lama

Kompas.com - 21/09/2015, 19:46 WIB
SEMARANG, KOMPAS - Kota Semarang belum menemukan nilai universal luar biasa yang dimiliki kawasan Kota Lama, yang telah masuk dalam daftar usulan situs warisan dunia. Makna dari keberadaan kawasan Kota Lama Semarang akan menghidupkan kawasan tidak sebatas fisik, tetapi juga ”roh”-nya.

Kota Lama Semarang adalah salah satu kawasan yang akan diajukan sebagai situs warisan dunia ke UNESCO, selain Kota Tua Jakarta dan Kota Sawahlunto di Sumatera Barat. Kota Lama Semarang diyakini punya keterkaitan dengan Kota Tua Jakarta dalam aktivitas Organisasi Perdagangan Belanda (VOC).

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang Purnomo Dwi Sasongko, Minggu (20/9/2015), mengatakan sudah dibentuk tim yang akan mengkaji lebih lanjut mengenai kawasan Kota Lama Semarang. ”Penyusunan itu (penentuan nilai universal) membutuhkan waktu lama. Ini masih didiskusikan mengenai pembagian kawasan, juga aspek apa yang memperkuat Kota Lama sebagai kota pusaka,” ujar Purnomo.

Sejauh ini, Pemerintah Kota Semarang belum punya rencana besar pengembangan kawasan Kota Lama ke depan. Masterplan Kawasan Kota Lama tahun 2012 yang ada sebatas memetakan potensi-potensi yang ada di Kota Lama. Belum sampai pada rencana pengembangannya.

Pasar Malam Sentiling

Albertus Kriswandhono, arsitek dan anggota Badan Pengelola Kawasan Kota Lama Semarang, di sela-sela perhelatan Festival Kota Lama atau Pasar Malam Sentiling 2015, mengatakan, hingga kini, riset ilmiah mengenai Kota Lama masih minim. Penelitian terakhir dilakukan oleh Balai Arkeologi Yogyakarta yang melakukan ekskavasi untuk menemukan Benteng Veijfhoek yang mengelilingi kawasan Kota Lama mulai 1756 hingga 1824.

”Apa makna kawasan ini bagi kota, bagi warganya, perlu digali lebih mendalam. Ini penting agar warga juga turut merasa memiliki dan ikut menjaga kelestarian kawasan ini dengan segala isinya,” ujar Kriswandhono.

Menghidupkan kawasan Kota Lama tidak cukup dengan ”meramaikan” kota secara fisik. Pertumbuhan gedung-gedung yang mulai dihidupkan saat ini memang mulai tampak. Namun, konsep utuh dan pemaknaan kawasan itu masih belum tampak.

Pasar Malam Sentiling yang diadakan mulai Sabtu (19/9/2015)- Minggu (20/9/2015) itu merupakan salah satu kegiatan yang diadakan untuk menghidupkan kawasan tersebut. Dinamakan Pasar Malam Sentiling karena pada tahun 1914 Belanda menyelenggarakan Koloniale Tentoonstelling, yakni sebuah pameran besar yang diikuti sejumlah negara, seperti Tiongkok, Jepang, Australia, dan beberapa negara Eropa, di Kota Semarang.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, saat pembukaan, Sabtu malam, berharap kegiatan itu mampu menghidupkan kembali ”roh” Kota Lama. Ia berharap ada lebih banyak kegiatan-kegiatan serupa yang dapat menghilangkan kesuraman dan kemuraman kawasan Kota Lama selama ini.

Penyelenggaraan Pasar Malam Sentiling kali ini tak jauh berbeda dengan kegiatan pada tiga tahun lalu. Penyelenggara menghadirkan suasana masa lalu di Kota Lama, dengan kuliner dan produk khas Kota Semarang. Ada juga pameran foto ”Stille Passanten” yang menampilkan bagaimana orang Jawa bermigrasi ke Suriname. (UTI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 September 2015, di halaman 22 dengan judul "Menghidupkan "Roh" Kota Lama".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com