Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Payudara, Durian Jumbo ini Diberi Nama "Susu Molek"

Kompas.com - 05/03/2016, 02:05 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Inilah durian "Susu Molek", durian varietas baru yang mulai dikembangkan oleh para petani durian di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Durian ini diyakini memiliki keunggulan dibanding buah durian lainnya, termasuk durian "Candy" yang sudah lama menjadi durian unggulan di lereng Merbabu ini.

Durian Susu Molek berbentuk jumbo alias besar dengan bobot sekitar 5-10 kilogram menjadikannya buah yang cukup menggiurkan. Buah ini disebut memiliki kualitas daging yang tebal, berwarna putih, terasa manis, tidak lengket serta mampu bertahan 20 hari.

"Durian susu molek ini hanya tumbuh di Desa Kebonsari, Kecamatan Candimulyo. Bahkan, pohonnya hanya hanya dimiliki satu orang yakni Pramono," kata Puguh Djaka Sulitya, koordinator Asosiasi Masyarakat Petani, Buruh dan Pedagang Durian Candimulyo (Amrih Dadi Mulyo), Jumat (4/3/2016).

Puguh menjelaskan nama susu molek diberikan kepada durian ini lantaran bentuk buah yang diasumsikan mirip dengan payudara perempuan. Pohonnya pun diyakini berusia puluhan tahun dan hampir ratusan tahun dengan ketinggian sekitar 25 meter dan diameter sekitar dua meter.

"Namun sejauh ini petani belum memikirkan regenerasi pohon durian susu molek," ucap Puguh.

Puguh berharap, dengan adanya durian susu molek ini akan menjadi ikon baru Kecamatan Candimulyo yang memang dikenal sebagai sentra durian dan buah eksotik di Kabupaten Magelang.

Awal tahun ini, pihaknya pun mulai merintis kawasan terpadu sentra durian Candimulyo, tepatnya di Desa Kembaran, Tegalsari dan Kebonsari. Selain itu, pihaknya juga menanam setidaknya 9.000 bibit pohon durian dari tiga varietas asli Candimulyo, yakni Dandang Sariti, Susu Molek, dan Jowongso bersamaan dengan acara Pesta Durian yang digelar pada tanggal 4-6 Maret 2016.

“Masing-masing varietas akan kami tanam sekitar 3.000 bibit," sebut dia.

Supangat, salah satu petani dan pemerhati durian Candimulyo, mengklaim durian susu molek memang memiliki rasa yang istimewa dibanding dengan durian jenis lainnya. Bahkan pohon durian ini bisa berbuah lebih banyak dari pada pohon durian lainnya.

Adapun harga yang dipatok untuk durian ini, papar dia, bisa mencapai Rp 300.000 per buah untuk durian grade A, Rp 200.000 per buah untuk grade B, dan Rp 150.000 per buah untuk grade C.

"Buah ini cukup unik dan bisa menjadi sebuah unggulan,” kata Pangat.

Ke depan, pihaknya akan berupaya untuk mematenkan nama Susu Molek, sama dengan durian Bawor, dan durian Menoreh. Dengan demikian, diharapkan durian ini akan menjadi salah satu unggulan bagi Candimulyo.

"Sejauh ini dalam setiap festival atau penjualan, Susu Molek sudah menjadi incaran dan favorit para penggemar durian," ungkap Supangat.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Tengah, Suryo Banendro, menyatakan mendukung petani Candimulyo mengembangkan tiga varietas durian unggul lokal. Ia menilai ketiga varietas itu bisa bersaing dengan varietas Semimang dari Banjarnegara dan Monty dari Gunung Pati yang sudah lebih dulu dikenal secara nasional.

"Petani durian Jawa Tengah menghasilkan sekitar 18.000 kuintal durian. Masing-masing punya spesifik tersendiri. Kami akan menmbantu memberikan pendampingn, pelatihan, dan pemasarannya bersama dengan Pemerintah Kabupaten Magelang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com