JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa sangka Presiden pertama RI, Soekarno, ternyata memiliki bakat melukis. Semasa hidupnya, Soekarno membuat belasan lukisan dan karikatur.
"Soekarno mulai melukis sejak kuliah, pada tahun 1926 saat usianya 25 tahun. Lukisan pertamanya kecil-kecil seukuran kertas HVS dari cat air. Seumur hidupnya, ia membuat belasan lukisan dan karikatur. Salah satu lukisannya ada di rumah pengasingannya di Ende," kata Mikke Susanto, kurator pameran Goresan Juang Kemerdekaan, pada Senin (1/8/2017) di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Salah satu lukisan Soekarno yang dipajang dalam pameran Goresan Juang Kemerdekaan berjudul "Rini".
Lukisan tersebut memuat potret seorang perempuan dari posisi samping. Perempuan tersebut berparas cantik, berhidung mancung, dan memancarkan sorot mata dingin tanpa senyum menghiasi bibir. Di sela telinga dan rambutnya yang ikal, terselip sekuntum bunga. Perempuan tersebut mengenakan kebaya bewarna hijau, dengan jarik batik bewarna coklat.
Hal yang menarik dari lukisan Soekarno ini, sampai sekarang, sama sekali tak ada yang tahu siapa sosok perempuan tersebut.
"Karya ini menjadi penting karena misteriusnya model. Ada yang mengatakan bahwa ini adalah implementasi figur Sarinah (pengasuh Soekarno). Ada juga yang mengatakan dari perspektif visual adalah wanita Jawa yang berkebaya dan berjarik, tetapi dari wajah merupakan gabungan dari Sasak dan Jawa," kata Mikke.
"Ini adalah teknik di atas rata-rata. Melukis anatomi miring seperti ini tidak mudah. Yang kedua adalah tangannya. Membuat tangan seperti ini warna coklat dan efek cahaya juga sulit. Dari segi pewarnaan warna hijau, coklat, hitam, dan sephia itu adalah sebuah harmoni," kata Mikke.
Semasa hidupnya, Soekarno mengoleksi lukisan hingga 2.800 buah. Dari semuanya, satu persennya, yakni 28 lukisan, dipamerkan dengan judul "Goresan Juang Kemerdekaan: Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia". Pameran ini diselenggarakan pada 2-30 Agustus 2016 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Pameran ini bisa dinikmati tanpa harus membayar tiket masuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.