Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Isi Kapal Selam Indonesia Saat Perang Pembebasan Irian Barat

Kompas.com - 22/06/2017, 17:03 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Salah satu spot wisata unik di Kota Surabaya, Jawa Timur yang tak dimiliki kota lain di Indonesia ialah Monumen Kapal Selam (Monkasel).

Kapal selam sepanjang 76,6 meter, lebar 6,30 ini terparkir gagah di sisi Jalan Pemuda, tepat di samping Sungai Kalimas, Surabaya. Wisatawan bisa masuk ke dalamnya dan menelusuri isi kapal tersebut.

KompasTravel mencoba menelusurinya mulai dari sisi terdepan yang merupakan tempat pelontar rudal terbanyak di bagian kapal.

Untuk menelusurinya wisatawan akan dipandu pemandu wisata. Saat itu para pemandu memakai seragam ala pelaut, dengan warna lencana putih biru, Selasa (19/6/2017). Tetapi seragam ini hanya digunakan pada hari Selasa, Rabu dan Sabtu.

(BACA: Monumen Kapal Selam Surabaya, Bukti Kejayaan Maritim Indonesia)

Memasuki bagian depan kapal, terlihat rudal-rudal dengan panjang lima hingga delapan meter tertata di bawah tempat tidur bintara. Di sisi depan terdapat empat pelontar rudal, dengan maksimal 12 amunisi rudal yang bisa dibawa.

Salah seorang pemandu wisata Monkasel, Retno mencontohkan bagaimana rudal tersebut diarahkan dan menggunakan tuas-tuas yang mana untuk menembakkannya.

KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatawan sedang mencoba periskop yang masih berfungsi di Monumen Kapal Selam, Surabaya, Selasa (19/6/2017).
Masuk ke ruangan yang lebih dalam, lorong kapal menjadi lebih minim cahaya. Namun untuk urusan udara, pihak pengelola telah memodifikasi kapal ini dengan pendingin ruangan yang tersalurkan dari depan hingga belakang.

Di ruang kedua, merupakan ruang tinggal yang dikhususkan untuk perwira. Terdapat meja rapat sekaligus untuk makan, tempat tidur lipat. Lalu di ujung ruangan terdapat bilik khusus yang merupakan ruang privat komandan.

(BACA: Sebelum Menjelajahi Kota Surabaya, Mampir Dulu ke Sini...)

Di ruang kedua tersebut terpajang deretan foto para komandan, dan perwiranya yang pernah bertugas dengan KRI Pasoepati pada masanya.

Dari ruang para pemimpin, wisatawan masuk ruang kemudi lewat pintu kecil berbentuk bulat, yang menjadi pintu khas di dalam kapal-kapal. Tak jarang wisatawan harus benar-benar merunduk atau naik ke pintu bulat yang letaknya di atas.

Di ruang kemudi Anda bisa melihat jalanan lewat periskop yang masih berfungsi. Sementara di sisinya terdapat kemudi kapal dan penentu koordinat laju kapal.

KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Menelusuri lambung KRI Pasoepati di Monumen Kapal Selam, Surabaya.
Asyiknya Anda bisa mencoba menggunakan periskop yang asli dengan fungsi yang masih terjaga. Bak pengemudi kapal, wisatawan pun mencoba memutar-mutar dan melihatnya, tetapi ke Jalan Pemuda, bukan perairan atau medan tempur di laut.

Setelah tu, Anda akan masuk ruang mesin, terdapat penyimpanan batere untuk motor listrik, lalu mesin diesel 2000 PK sebagai motor pendorong utama saat kapal selam di atas permukaan air.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com