Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saksikan, Pameran untuk Mengenal Pulau Banda Lebih Dekat

"Kami ingin menyoroti sejarah Banda sebagai penghasil rempah yang kaya dan bagaimana peran Banda sebagai pusat perhatian dalan perdagangan dan politik internasional. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran nasyarakat khususnya generasi muda sebagai generasi penerus," ujar Tanya Alwi, Pendiri Yayasan Warisan Budaya Banda dalam jumpa pers pada Rabu (20/09/2017) di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

BACA: Mengapa Rempah-rempah Begitu Diburu pada Zaman Dahulu?

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian pameran serupa yang sebelumnya telah diadakan di Erasmus Huis, Jakarta, pada 31 Juli - 30 Agustus 2017 dan akan dilanjutkan di Banda mulai awal November 2017.

Karya-karya yang dipamerkan terdiri dari lukisan, foto, dan benda-benda yang menunjang kehidupan masyarakat Banda serta berlangsungnya kegiatan perdagangan di masa lampau.
Tidak hanya melibatkan seniman nasional seperti Hanafi, Titarubi, dan I Made Wianta, pameran ini juga melibatkan seniman internasional antara lain Beatrice Glow dari New York, Isabelle Boon dari Belanda, dan Jez O'Hare dari Inggris.

"Kami berharap pameran ini dapat memberikan inspirasi untuk membangun Banda berbasis kemasyarakatan agar Banda dapat memberikan dampak secara nasional maupun internasional," tutur Tanya.

Perjanjian Breda merupakan kesepakatan antara Inggris dan Belanda yang menandakan penyerahan Pulau Manhattan kepada Inggris. Sebagai kompensasinya, Inggris juga harus menyerahkan Pulau Run (salah satu pulau kecil di Kepulauan Banda) kepada Belanda pada tanggal 31 Juli 1667.

https://travel.kompas.com/read/2017/09/21/170400627/saksikan-pameran-untuk-mengenal-pulau-banda-lebih-dekat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke