Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serunya Mahampar Wadai, Festival Kue Tradisional Kotawaringin

Tapi, ia tak menyangka, ternyata perjumpaannya dengan kue tradisional asal Indonesia itu belum seberapa.

Andrew dan empat temannya yang datang ke Mahampar Wadai 2017, festival kue tradisional Kotawaringin di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu (29/10/2017) siang, tak dapat menyembunyikan kekagetannya melihat banyaknya jenis kue tradisional di sini.

"Kami tahu beberapa dari kue ini. Tapi tidak semua. Saya terkejut ternyata banyak kue yang berbeda. Kami sudah tahu beberapa seperti onde-onde, dadar gulung. Ini sangat istimewa bagi tamu Anda. Sangat menyenangkan," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan temannya, Mariska Gabriella. Kendati cuaca di Pangkalan Bun sangat panas, senyum dan selalu bertanya soal kue yang dalam bahasa Pangkalan Bun disebut "wadai" selalu terlontar darinya. "Ini luar biasa. Saya melihat beragam kue dalam satu kesempatan yang sama," cetusnya.

Tak hanya bagi wisatawan, festival kuliner tahunan ini menjadi perhatian masyarakat Pangkalan Bun dan sekitarnya karena selain langka, kue-kue itu juga dibagikan secara gratis.

Ratusan orang mulai berdesak-desakan untuk mendapatkan kesempatan mencicipi kue, sejak acara masih pada sesi memperkenalkan jenis-jenis kue yang dihidangkan. Maka, ketika kue mulai dibagikan, praktis saling berebutan pun tak terhindari.

Penyelenggara acara ini, Perempuan Adat Kotawaringin Barat, menyajikan 58 jenis kue tradisional. "Ini sebagai lambang hari jadi ke-58 Kabupaten Kotawaringin Barat," kata Tengku Salamah, Ketua Perempuan Adat Kotawaringin Barat.

Beberapa kue, bentuk dan jenisnya memang mirip atau mungkin sama dengan yang terdapat di daerah lain di Indonesia, seperti misalnya, onde-onde, kelepon, dan putu mayang. Namun, banyak yang lain, terutama yang berbahan ubi kayu atau manggala, tepung beras atau ketan, merupakan makanan khas Kotawaringin.

Yang unik, dan berbahan tepung ketan ada yang bernama wadai joring. Joring berarti jengkol. Tapi, sama sekali tak ada jengkol dalam bahan baku pembuatan kue ini. Hanya tampilannya saja menyerupai makanan beraroma menyengat itu, sehingga ia dinamakan wadai joring.

Sementara kue yang tergolong langka dan unik disajikan dalam event ini salah satunya bernama Sarikaya Labu.

Bahan utamanya terbuat dari buah labu kuning utuh. Dicampur gula merah, gula pasir, santan, telur, lalu dikukus selama dua jam, makanan ini tampak istimewa. Sarikaya Labu disajikan seperti halnya menyajikan kelapa muda utuh, yaitu dengan sedikit kulitnya dibuka agar isi dalamnya bisa dimakan.

"Dulunya, sarikaya labu biasa disajikan para raja untuk menjamu tamu," ujar Nuraini, pembuat kue ini.

https://travel.kompas.com/read/2017/10/30/073600627/serunya-mahampar-wadai-festival-kue-tradisional-kotawaringin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke