Usai menyelesaikan garis finish di Bukit Kedungkang, para pesepeda ini kemudian menyusuri jalan turunan menuju Rumah Betang, Sabtu (28/10/2017) sore.
Beberapa tetua adat lengkap dengan atribut terlihat menyambut kedatangan pesepeda di depan Rumah Betang. Selembar tikar sebagai alas untuk meletakkan peraga adat juga sudah digelar di atas tanah.
Tak ketinggalan, seorang pria membawa sebuah teko yang berisi tuak. Pria tersebut kemudian menuangkan tuak ke dalam gelas dan memberikan kepada setiap peserta yang hadir.
Usai menjalankan ritual adat di depan rumah, peserta kemudian berjalan meniti jembatan menuju bagian dalam rumah betang. Sebelum memasuki rumah, terlebih dahulu salah satu perwakilan pesepeda didaulat untuk memotong sebilah bambu menggunakan Mandau.
Perjalanan melelahkan melewati perbukitan dan menuruni lembah terbayar dengan atraksi unik yang belum pernah dirasakan hampir sebagian besar peserta yang berasal dari luar Kapuas Hulu.
https://travel.kompas.com/read/2017/10/30/171813027/segelas-tuak-sambut-peserta-bersepeda-di-jantung-borneo