Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Lakukan 4 Hal Ini saat Melihat Bunga Rafflesia Arnoldii

Kelangkaannya membuat bunga ini harus mendapatkan perlakuan khusus, baik dari wisatawan yang melihat ataupun dari penelitinya. Walaupun langka, rafflesia dapat ditemukan di beberapa hutan, kebun raya, dan taman nasional di Sumatera, Banten, juga Jawa Barat.

Sayangnya, banyak rafflesia yang berumur pendek setelah dibuka menjadi obyek wisata. Penyebab terbesarnya ialah ulah manusia yang tidak paham akan perlakuan hidup si puspa langka Indonesia ini.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Khusus Rafflesia dan Anggrek di Kebun Raya Bogor, Sofie Mursidawati memberikan empat hal yang tidak boleh dilakukan saat melihat bunga rafflesia.

Bunga purba yang dimiliki Indonesia ini sangat bergantung dengan inangnya, yaitu tumbuhan anggur hutan menjalar. Bagian akar inangnya rusak, maka akan terganggu bahkan mati rafflesianya.

Namun, menurut Sofie, banyak yang tidak tahu dengan menginjak bahkan menduduki inangnya saat berfoto dengan rafflesia.

"Dia (rafflesia) tumbuh di inangnya yang malang-melintang itu kemana-mana. Wisatawan banyak yang ga tau, keinjek akarnya bahkan foto sambil didudukin, bisa putus akar inangnya," kata Sofie saat dihubungi KompasTravel, Senin (9/1/2018).

Tumbuhan inang rafflesia yang merambat, semakin tua akan semakin luas menjalar. Hal itu membuat jarak aman melihat bunga langka tersebut amat beragam.

"Kalau inangnya muda si lima meter udah aman banget, tapi kalau inangnya tua, akarnya kemana-mana bisa lebih (dari lima mater). Jarak dekat pasti ada inangnya itu," terang Sofie yang sejak 2004 meneliti puspa langka ini.

Ia menyarankan untuk memperhatikan jalur akar pohon inang rafflesia, agar tidak diganggu bahkan dirusak. Sofie menyebut pengaman seperti pagar seperti di beberapa kebun raya bisa dipasang.

"Sangat riskan terjadi di hutan atau kebun yang tanpa penjagaan. Sehingga tour guide dan wisatwan bisa sembarangan memperlakukan bunga rafflesia ini, karena mereka memang belum paham," kata Sofie, yang rutin mendapat informasi dari Forum Komunikasi Rafflesia dan Amorpophalus.

Menyentuh ialah salah satu kebiasaan yang masih banyak ditemui orang yang melihat rafflesia. Baik wisatawan, masyarakat lokal, maupun pemandu wisata.

Menurut Sofie, wisatawan sebaiknya itu menyentuh bunga rafflesia. Kata Sofie, saat menyentuh bunga rafflesia bisa menyebabkan transfer bakteri hingga pengrusakan oleh oknum manusia.

"Perlakuannya sama saja seperti ketemu hewan langka, monyet misalnya, kan harus steril, atau tidak nyentuh. Tangan itu riskan menyebarkan bakteri, yang dipegang sebelumnya apa, kita ga tau," tegas Sofie.

Terakhir ia memberi peringatan keras pada oknum yang masih merusak. Memetik beberapa bagian atau semuanya untuk keperluan pribadi.

"Kadang ada tourist guide yang sengaja nyabut bunganya, dikasih ke bule supaya bisa nyium bau khasnya bunga (rafflesia). Sudah itu matilah, lepas dari inangnya," terang Sofie.

Terakhir ia berharap agar lebih disosialisasikan informasi mengenai rafflesia. Agar banyak wisatawan dan pengelola wisata yang sadar akan berharganya puspa langka Indonesia tersebut.

https://travel.kompas.com/read/2018/01/09/210000027/jangan-lakukan-4-hal-ini-saat-melihat-bunga-rafflesia-arnoldii

Terkini Lainnya

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke